Mantan Uskup Agung Pendukung Kemerdekaan Palestina Wafat.Ini Sepak Terjangnya di Kancah Timur Tengah

Mantan Uskup Agung Gereja Katolik Yunani Melkit di Jerusalem, pendukung kemerdekaan bagi rakyat Palestina, telah meninggal pada usia 94 tahun.

AFP
Mantan Uskup Agung Gereja Katolik Yunani Melkit di Jerusalem, Monsinyur Hilarion Capucci, dua kali terlibat dalam perjuangan yang dimaksukan untuk membuka blokade di Jalur Gaza, Palestina. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM,  JERUSALEM- Mantan Uskup Agung Gereja Katolik Yunani Melkit di Jerusalem, yang pernah tersandung kasus hukum karena menyelundupkan senjata untuk pejuang Palestina, telah meninggal pada usia 94 tahun.

Monsinyur Hilarion Capucci, mantan pemimpin Gereja Timur di Jerusalem itu, pernah menjalani dua tahun dari 12 masa hukumannya di Israel sebelum Vatikan akhirnya menjamin pembebasannya seperti dilaporkan BBC News, Rabu (3/1/2016).

Gereja Katolik Yunani Melkit adalah sebuah Gereja Katolik Timur dalam persekutuan penuh dengan Vatikan sebagai bagian dari Gereja Katolik Sedunia.

Vatikan, Senin (2/1/2016), membenarkan bahwa Capucci telah meninggal.

Namun, Vatikan tidak mengungkapkan kapan pastinya mantan Uskup Agung Katolik Melkit di Jeruselam itu meninggal.

Capucci adalah tokoh kontroversial di lingkungan Gereja Katolik Timur karena memiliki sejarah aktivisme terkait dengan konflik di Timur Tengah.

Namun, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan belasungkawa dan menggambarkan dia sebagai "pejuang kemerdekaan" yang besar.

Capucci lahir di Aleppo, kota terbesar kedua Suriah, pada tahun 1922.

Ia ditahbiskan menjadi pimpinan gereja pada 1947 dan diangkat menjadi Vikaris Partiark Jerusalem dan Uskup Agung Caesarea pada 1965.

Pada tahun 1974, ia melakukan perjalanan dari Beirut ke Jerusalem dalam mobil dinas korps diplomatik Vatikan ketika tiba-tiba ia dihentikan oleh pasukan keamanan Israel.

Petugas menemukan di dalam mobilnya empat senapan Kalashnikov, dua pistol, amunisi, dan granat yang hendak diberikannya kepada anggota Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Capucci menegaskan dia telah dipaksa untuk mengangkut senjata, tapi pengadilan Israel menghukumnya sebagai penyelundup dan menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara.

Namun, Capucci dibebaskan pada tahun 1977 menyusul pembelaan secaraa pribadi oleh Paus Paulus VI kala itu.

Uskup Capucci tetap menjadi topik berita hangat yang menghiasi media lokal dan internasional menyusul pembebasannya, dan mencoba untuk menengahi krisis sandera Iran.

Sekalipun Capucci dilaporkan memarahi sejumlah tawanan AS lewat komentarnya selama lawatan untuk melihat perlakuan terhadap mereka pada tahun 1980, namun ia memainkan peran penting dalam pengiriman delapan jenazah penerbang AS yang tewas dalam misi penyelamatan yang gagal.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved