Masih Ingat Pentolan Al-Qaeda Osama bin Laden? Putranya Berusia 20 Tahun Kini Diburu
Hal ini setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa nama Hamza bin Laden ditambahkan dalam daftar hitam teroris global
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Meskipun Osama bin Laden sudah tewas, namun Al-Qaeda sepertinya belum mati.
Dikabarkan, putranya yang masih berusia 20 tahun, Hamza bin Laden, kini menjadi pewaris aksi ayahnya untuk melakukan teror.
Hal ini setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan bahwa nama Hamza bin Laden ditambahkan dalam daftar hitam teroris global
Pada 2015, seorang pemimpin senior al Qaeda mengungkapkan bahwa Hamza telah bergabung barisan kelompok teroris.
Pemimpin senior Al Qaeda, Ayman al-Zawahiri merilis rekaman pada bulan Agustus 2015, mengklaim bahwa Hamza telah bergabung dengan kelompok itu.
Hamza kemudian muncul dalam rekaman propaganda bagi kelompok Al-Qaeda, menyerukan serangan serigala terhadap Barat dan Arab Saudi, demikian dilansir DailyMail.

Foto Hamza bin Laden kecil di Afghanistan pada tahun 2001
Hamza menyerukan kelompoknya melakukan serangan di Washington, DC, Paris dan Tel Aviv, Israel.
Dalam rekaman audio itu, ia menyerukan balas dendam terhadap Amerika Serikat.
Bahkan ia menyerukan bangsa-bangsa Arab untuk bersatu dengan afiliasi Al Qaeda di Yaman untuk berperang melawan Kerajaan Arab Saudi, sekutu AS.
Meskipun sudah tewas, Osama diyakini masih memiliki aset yang cukup besar sehingga pihak AS terus menelusuri kekayaan Osama tersebut untuk diblokir.
Sejauh ini belum jelas peran Hamza dalam kelompok al Qaeda, apakah hanya sebagai alat untuk mengumpulkan kekuatan atau menguasai aset Osama untuk melanjutkan perjuangan ayahnya yang ditembak di Pakistan dalam sebuah operasi militer.
Dalam beberapa tahun terakhir, Al Qaeda dan afiliasi Suriahnya, Jabhat al Nusra, telah kehilangan wilayah dan orang-orang.
Hal ini karena perang di sejumlah wilayah basis mereka, seperti Irak dan Suriah, perang juga sedang berkecamuk.
Selain itu, muncul kelompok baru, yakni ISIS, yang juga berlawanan dengan Al Qaeda.
Al Qaeda bahkan kehilangan para pemimpin kunci mereka yang dibunuh ISIS dan serangan koalisi.
Munculnya nama Hamza juga mempermalukan Amerika karena saat penyerangan markas Osama pada 2011 lalu di Abottabad, Pakistan, Hamza dilaporkan tewas bersama ayahnya.
Para pejabat Gedung Putih mengumumkan kematiannya.
Namun ternyata keliru karena analis menyebutkan bahwa yang tewas itu adalah anak Osama yang lain, bernama Khaled.