Harga Cabe Rawit Masih Pedas, Bertahan Rp 65 Ribu Sekilo di Pasar Jodoh. Kenapa?
Menurut pantauan Tribun di Pasar Jodoh, Batam, Selasa (24/1/2017), harga cabe pada saat ini masih tinggi dibanding minggu sebelumnya.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Tingginya curah hujan di beberapa wilayah penghasil produk holtikultura di Indonesia mempengaruhi hasil panen para petani.
Terutama sekali produksi cabe yang gagal panen. Akibatnya, harga cabe masih bertahan pada harga yang lumayan tinggi.
Menurut pantauan Tribun di Pasar Jodoh, Batam, Selasa (24/1/2017), harga cabe pada saat ini masih tinggi dibanding minggu sebelumnya.
Jenis cabe setan yang harga jualnya masih bertahan pada harga Rp 120 ribu per kilogramnya.
Cabe rawit yang harga jualnya pada Minggu lalu Rp 58 ribu per kilogram, sekarang naik menjadi Rp 65 ribu.
Sedangkan cabe merah pada Minggu lalu Rp 48 ribu naik menjadi Rp 54 ribu.
Nur, seorang pedagang mengatakan bahwa kenaikan harga dipengaruhi oleh hasil panen dari para petani yang ada di beberapa wilayah.
Curah hujan pada bulan ini cukup tinggi membuat hasil panen tidak maksimal, cabe banyak yang busuk dan bunga cabe berguguran.
Belum lagi kondisi cuaca juga mempengaruhi saat cabe itu diangkut hingga ke Batam.
"Cabe rawit yang saya beli ini dari pemasok juga sudah mulai busuk, sehingga saya harus memisahkan yang busuk dengan yang masih bagus," katanya.
Kenaikan harga juga terjadi pada sayur-mayur lainnya, seperti kentang yang naik dari Rp 12 ribu naik menjadi Rp 16 ribu.
Tomat naik dari Rp 8 ribu menjadi Rp 12 ribu.
Sementara itu untuk beberapa sayur-mayur yang lain, seperti bawang merah, bawang putih, terong, sawi, wortel, kol, sawi putih masih dijual dengan harga normal.
Untuk kebutuhan pokok lain, seperti beras, minyak makan, telur, tepung terigu, gula juga masih normal.
Ayam potong pada hari ini mengalami penurunan harga dibandingkan minggu lalu dari Rp 32 ribu menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Untuk ikan nila normal.