Ini Bahayanya Game Skip Chalenge Menurut Direktur RSUD Embung Fatimah
Jika tantangan tersebut dilakukan berlebihan, dampaknya lebih fatal lagi karena bisa berakibat pada pendarahan di otak, bahkan kematian.
Penulis: Dewi Haryati |
Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Direktur RSUD Embung Fatimah yang baru dilantik, dr Gunawan, ikut berkomentar terhadap tren remaja saat ini, yakni game skip challenge.
Gunawan mengimbau masyarakat, khususnya remaja, agar tidak melakukan tantangan dalam game tersebut.
Salah satu tantangan itu mengharuskan peserta ditekan dadanya sekeras mungkin selama beberapa waktu itu.
Hal ini akan berdampak pada berkurangnya suplai oksigen ke otak.
"Kalau oksigen kurang akan berdampak kerusakan pada sel-sel otak. Itu berpengaruh pada kecerdasan seseorang," kata Gunawan usai pelantikan, Selasa (14/3) di Lantai IV Gedung Pemko Batam.

Jika tantangan tersebut dilakukan berlebihan, dampaknya lebih fatal lagi karena bisa berakibat pada pendarahan di otak, bahkan kematian.
"Makanya harus dibuat kegiatan penyuluhan agar tidak boleh diadakan yang seperti itu (skip challenge)," ujar dia.
Gunawan mengimbau agar kegiatan atau permainan yang mengarahkan pada tekanan terhadap fisik dihindari.
"Kami mengimbau kegiatan UKS bisa digiatkan lagi untuk menangkal permainan seperti ini," kata Gunawan.
Apa Itu Skip Challenge?
Skip challenge atau pass out challenge belakangan menjadi viral di media sosial dan diketahui membahayakan jiwa mereka yang melakukannya.
Berikut ini sejumlah fakta di balik munculnya tantangan yang juga disebut choking game itu:
1. Tren di Inggris sejak 2005
Harian The Independent menyebut fenomena choking game telah muncul sejak 2005 lalu di Inggris, setelah menimbulkan sejumlah kematian.