Mellennial
Ingin Fasih Public Speaking? Kuasai Dulu Kunci Dasar Ini
Orang yang berbicara di depan umum, biasanya menguasai skill public speaking karena berbicara model ini pasti berbeda dengan berbicara sehari-hari.
BERBICARA di depan umum memang tidak semua orang bisa melakukannya. Perlu keberanian yang besar dan wawasan yang memadai untuk bisa berbicara di depan banyak orang.
Apalagi, jika berbicaranya di atas podium atau panggung menjadi pemateri suatu acara.
Orang yang berbicara di depan umum, biasanya pasti sudah mengusai skill public speaking karena berbicara model ini pasti berbeda dengan berbicara sehari-hari.
Kamu bukan hanya sekedar menjadi pusat perhatian tetapi juga diuji mentalnya.
Mahir saat berbicara di depan banyak orang penting loh para Mellenials! Apalagi kamu yang berstatus mahasiswa dan karyawan kantor.
Kedua profesi ini pastinya tidak lepas dari yang namanya presentasi baik di depan kelas maupun di hadapan klien.
Sayang banget kan, jika kamu sudah punya pengetahuan dan ilmu yang OK, tetapi tidak punya kemampuan untuk berbicara di depan umum.
Jika tidak punya public speaking skill (keterampilan berbicara di depan umum), bisa jadi ketika kamu berada di depan banyak orang, pesan yang ingin kamu paparkan tidak bisa tersampaikan dengan baik.
Yang seharusnya kamu dapat nilai A tapi karena persentase kurang baik bisa jadi dapat nilai di bawah itu.
Public speaking skill adalah seni dan keterampilan dalam berbicara di hadapan banyak orang.
Pramono Hadi Saputro, S.Pdi., McHt, selaku dosen Karya Anak Bangsa Public Speaking School mengungkapkan bahwa kendala yang biasanya terjadi saat berbicara di hadapan banyak orang adalah karena tidak terbiasa, tidak mengetahui gestur tubuh sesuai, dan tidak biasa menggunakan bahasa yang baik dan benar.
"Dalam berbicara juga memiliki kerangka berbicara yaitu mengerti maksud, mengerti kondisi audience, serta menyenangkan bagi audiens. Dan mereka yang suka bersosialisasi mempengaruhi public speaking," kata Pramono kepada Tribun Batam, Minggu (2/4/2017).
Agar menguasai public speaking, Pramono memberikan kunci-kunci dasar yakni sebelum berbicara, dianjurkan untuk membenah diri sendiri terlebih dahulu.
Caranya adalah dengan cara terbuka atau membuka diri dalam menerima hal-hal yang baru agar kita mudah dalam belajar. Selain itu, kita harus menerima keadaan dan kondisi yang kita miliki tanpa ada rasa minder atau tidak percaya diri.
Pramono juga berpesan, dalam hidup kita tidak bisa menjadi siapa-siapa jika kita belum bisa mengetahui jati diri kita sesungguhnya. Mereka yang hidup pada generasi Mellennial adalah mereka yang mempunyai karya, suka mendalami, dan menikmati yang berati kalian sudah menemukan jati diri.
“Jika kamu banyak mengeluh berarti itu menandakan bahwa tidak ikhlas dan belum enjoy dengan apa yang kamu jalani. Jadi tentukan tujuan yang ingin kamu capai dan fokus pada hal tersebut,”pesannya. (*)
