Usai Kenaikkan Tarif Listrik, Presdir Bright PLN Batam Temui Gubernur Kepri
Dalam pertemuan dengam Gubernur Kepri H Nurdin Basirun, GM PLN Wilayah Riau-Kepri itu juga membicarakan
Penulis: Thom Limahekin | Editor: Mairi Nandarson
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG-Beberapa hari setelah tarif listrik Batam dinaikka, GM PLN Wilayah Riau-Kepri dan Presiden Direktur Bright PLN Batam bertemu Gubernur Kepri.
Pertemuan tersebut berlangsung di Gedung Daerah Tanjungpinang, Selasa (4/4) sore.
Presiden Direktur Bright PLN Batam, Dadang Kurniadipura mengatakan pertemuan pihak PLN dengan Gubernur Kepri tidak lagi berkaitan dengan kenaikan tarif listrik.
Mereka lebih fokus membicarakan tentang bagaimana melistriki daerah-daerah di Kepri.
"Kita berharap, dengan kenaikan tarif listrik ini, PLN bisa membantu Pemprov Kepri melistriki pulau-pulau," ungkap Dadang usai keluar dari ruang pertemuan.
Namun demikian, terkait hal-hal teknis seputar upaya melistriki daerah-daerah di Kepri, Dadang justru mempersilakan GM PLN Wilayah Riau-Kepri, Muhammad Irwansyah Putra untuk menjelaskan.
"Kami menargetkan pada 2019 nanti seluruh desa di Kepri akan menikmati penerangan listrik," kata Irwansyah.
Dia merincikan, sekitar 22 lokasi di pulau-pulau terluar menjadi target PLN untuk dilistriki pada 2017 ini.
PLN Wilayah Riau-Kepri akan menyediakan daya sekitar 43 megawatt untuk melistriki wilayah-wilayah ini.
"Kami juga akan menyediakan daya 50 megawatt untuk Bintan dan 20 megawatt untuk Tanjung Balai Karimun," jelas Irwansyah.
Dalam pertemuan dengam Gubernur Kepri H Nurdin Basirun, GM PLN Wilayah Riau-Kepri itu juga membicarakan tentang merangkai pulau dengan listrik.
Sistem yang dipakai adalah membentang kabel bawah laut.
"Sumber listrik yang ditempatkan di pulau-pulau berupa mesin diesel. Misalnya, ada mesin diesel ditempatkan di Karimun dan di Moro. Nanti melalui kabel bawah laut, kami melistriki pulau-pulau sekitarnya," terang Irwansyah.(*)
* Baca berita terkait di Harian TRIBUN BATAM edisi Kamis, 6 April 2017