Penyanderaan Balita Berujung Maut

Mencekam! Tusuk Kakak Ipar dan Sandera 2 Balita, Pria Ini Tewas Ditembak Polisi

Mengerikan! Pria ini kalap, tusuk kakak ipar dan sandera dua balita. Polisi menyudahi aksi nekatnya dengan sebuah tembakan. Dor! pelaku terkapar tewas

internet
Ilustrasi 

Melihat kondisi Ernawati yang berdarah?darah, Santi, istri Vulla yang juga adik Ernawati langsung berteriak.

Dia berusaha menarik tangan suaminya agar tidak lagi menusuk kakaknya.

"Saya sudah bilang.. Sudah Vulla!, sudah Vulla!. Saya malah didorong ke belakang. Saya melihat kakak saya ditusuk?tusuk beberapa kali sama suami saya. Pokoknya ngeri sekali. Saya sampai tidak sanggup melihat kakak saya seperti itu," ucapnya dengan berlinangan air mata.

Santi sendiri tidak mengetahui apa penyebabnya sampai suaminya tega melukai kakaknya. Padahal selama ini kakaknya sangat baik terhadap dirinya dan sang suami.

Setiap pulang dari menjaga tambak, ia dan suaminya tinggal di rumah kakaknya.

"Selama ini tidak ada masalah antara kakak dan suami saya, semuanya baik?baik saja. Saya juga tidak tahu kenapa suami saya menusuk kakak saya. Padahal cuma ditegur ganti baju supaya tidak sakit saja, kenapa bisa seperti ini," ungkapnya sambil terus menangis.

Sementara itu, seorang tetangga yang namanya enggan disebutkan menuturkan, pisau yang digunakan untuk menusuk Ernawati sempat diambil para tetangga.

Namun saat Vulla akan diamankan, ternyata malah langsung masuk ke rumah dan lari ke kamar. Dia menyandera dua keponakannya yang berada di dalam kamar menggunakan sebilah parang.

"Tetangga di sini sudah mau mengamankan Vulla. Eh ternyata Vulla malah menyandera keponakannya menggunakan sebilah parang. Tragisnya lagi, parang diarahkan di leher salah satu keponakannya bernama Fazri. Melihat ini mana ada yang berani, karena tetangga takut kalau Vulla melukai keponakannya," ujarnya.

Ia melihat ada tiga luka tusukan yang diderita Ernawati, yaitu bagian lengan, dada dan paha kiri.

"Saya lihat lukanya, ngeri sekali karena banyak darah keluar. Baju saya ini tadi penuh darah dan lantai rumah saya tuh masih ada bercak darahnya Ernawati," ucapnya.

Saat peristiwa ini terjadi banyak warga yang menonton sepanjang jalan menuju gang sempit. Ada pula masyarakat yang rela sampai naik ke atas tembok, untuk melihat penyanderaan yang dilakukan Vulla.

Padahal beberapa kali polisi dan petugas sudah mengusir untuk tidak menyaksikan peristiwa ini, tapi tidak dipedulikan oleh sebagian masyarakat yang ingin melihat secara dekat peristiwa penyanderaan yang dilakukan paman terhadap kedua keponakannya. (Tribun Kaltim/Junisah)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved