Ngeri! Tiga Orang Ini Tewas Terkena Clurit dalam Carok Massal, Isu Santet Jadi Biang Keroknya!

Gara-gara isu santet, tiga warga di Sampang, Madura tewas mengenaskan setelah terlibat perkelahian massal alias carok. Ini kengeriannya!

google
Ilustrasi 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM, SAMPANG-Isu santet di Sampang, Madura, Jawa Timur, memicu carok massal.

Akibatnya, tiga orang tewas seketika di lokasi kejadian, satu di antaranya perempuan.

Baca: Tarif Sudah Naik, Listrik Masih Padam. Ada Kompensasi ke Pelanggan? Ini Jawaban PLN Batam

Baca: Banjir Hajar Batam, Genangan Air di SP Plaza Batuaji Sempat Setinggi Lebih Setengah Meter

Baca: Heboh! Cantiknya Istri Bandar Narkoba Beromzet Rp 1,2 Triliun, Ternyata Dia Bisnis Begini

Dua lainnya luka parah sehingga dirawat terpisah di RSUD Sampang dan di RSUD Slamet Martodirjo, Pamekasan.

Carok massal yang melibatkan lima orang ini terjadi di persawahan, Dusun Naporan Laok, Desa Ketapang Timur, Kecamatan Ketapang, Sampang, Sabtu (8/4/201) sekitar pukul 16.00.

Tiga korban meninggal adalah Saliman (45), Mustofa (55), dan Sittina (57).

Seluruhnya warga Dusun Naporan Laok.

Seorang korban luka berat, Muhammad Habibi, adalah saudara kandung Saliman.

Dia dirawat di RSUD Sampang.

Abdur, kerabat Mustofa, dirawat inap di RSUD Slamet Martodirjo.

Kasat Reskrim Polres Sampang, AKP Hery Sutanto, belum bisa memberi keterangan rinci latar belakang terjadinya carok massal.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi," ujar AKP Hery.

Menurut warga , carok ini berawal dari sakitnya Saraton, ayah kandung Saliman, selama dua tahun ini.

Saraton menderita penyakit dengan kondisi perut kembung dan meninggal pada Sabtu siang di rumahnya.

Sakitnya Saraton yang tak kunjung sembuh hingga meninggal itu membuat keluarganya menduga almarhum diguna-gunai.

Mereka mencurigai seorang warga bernama Mustofa memakai ilmu santet.

Saliman bersama Habibi kemudian datang ke rumah Mustofa untuk meminta pertanggungjawaban.

Mustofa mengelak dari tuduhan itu dan menyebutnya fitnah yang mengada-ada.

Namun, Saliman dan Habibi tetap ngotot menuding ayahnya meninggal karena disantet Mustofa.

Karena emosi, Saliman dan Habibi naik pitam.

Sudah berbekal senjata tajam, mereka langsung menyerang Mustofa dan Sittina serta Abdur yang kebetulan berada di dalam rumah itu.

Rupanya Mustofa sudah mengantisipasi kejadian ini sehingga terjadi carok massal yang melibatkan lima orang tersebut.

Kejadian ini berlangsung hanya beberapa menit tapi akibatnya tragis.

Saliman tewas di lokasi kejadian dengan sejumlah luka di sekujur tubuh, begitu pula Mustofa.

Sittina yang berniat melerai ikut jadi korban.

Habibi dan Abdur terluka parah.

Polisi yang datang mengamankan sejumlah barang bukti berupa sebilah celurit, tiga sarung pengaman celurit, pakaian korban yang berlumuran darah, dan potongan tangan korban. (surya/muchsin)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved