Heboh! Api Berkobar di Tengah Selat Sunda, Penumpang Menjerit dan Lari Ketakutan

Heboh! Api menyala di tengah Sulat Sunda. Penumpang kapal menjerit dan ketakutan!

Tribun Lampung / Perdi
Kapal Mutiara Timur (MT) I pengangkut 116 penumpang yang dievakuasi dari Kapal Mutiara (KM) Persada III, akhirnya tiba di pelabuhan panjang, sekitar pukul 15.30 WIB 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Peristiwa mencekam dialami 116 orang yang menumpangi Kapal Motor (KM) Mutiara Persada III.

Baca: BREAKINGNEWS: Kejati Kepri Tetapkan Tersangka Korupsi UT Natuna. Ini Detailnya!

Baca: Jaksa Tuntut Hukuman Mati Polisi Ini, Keluarga Korban Langsung Bersorak. Ini Alasan Jaksa!

Kapal yang mengangkut 45 kendaraan itu terbakar di selatan Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Banten, Minggu (9/4). Insiden ini menyisakan rasa trauma bagi para penumpang.

Tia (30), seorang penumpang KM Mutiara Persada III, tergolek lemas di Rumah Sakit (RS) Bumi Waras, Bandar Lampung, Senin (10/4) sore. Ia mengaku bakal sulit melupakan peristiwa mencekam yang ia alami saat menumpangi KM Persada III.

Tia merupakan satu di antara lima penumpang yang harus menjalani perawatan medis. Sedangkan penumpang lainnya diinapkan di Hotel Pop, Bandar Lampung.

KM Mutiara Persada III terbakar sekitar pukul 21.22 WIB, Minggu. Dugaan sememtara, kebakaran ini diduga berasal dari mobil box yang pecah ban kemudian muncul percikan api.

Api berkobar selama beberapa jam. Si jago merah baru bisa dipadamkan sekitar pukul 01.00 WIB, Senin. Dan, tahap pendinginan baru rampung sekitar pukul 03.00 WIB dini hari.

Tia menuturkan, dirinya menumpangi kapal itu bersama sang suami, Edi (30), dan kedua anak mereka; Anaka yang berusia 3 tahun dan si bungsu yang masih berumur 3 bulan.

Sekeluarga ini hendak pulang ke rumah di Telukbetung Barat (TbB), setelah menghadiri acara pesta keluarga di Tanjung Priok, Jakarta.

Tia mengaku, awalnya tak tahu terjadi kebakaran di kapal tersebut. Ia baru mengetahuinya setelah petugas kapal memberkan pengumuman darurat kepada seluruh penumpang untuk secepatnya keluar dari ruangan. Para penumpang diminta segera menaiki lantai kapal yang paling atas.

"Kami sekeluarga langsung panik setelah mendengar arahan dari petugas. Pokoknya situasi di malam itu tegang sekali mas," tutur Tia saat ditemui Tribun di RS Bumi Waras, Senin. Belakangan, Tia menggambarkan peristiwa yang ia alami bagaikan musibah dramatis yang terjadi dalam film populer, Titanic.

Menurut dia, jerit ketakutan saling bersahutan di seluruh kapal. Wajah-wajah para penumpang menyiratkan kepanikan luar biasa.

"Semua penumpang menjerit ketakutan. Semua lari untuk pindah mencari tempat yang lebih aman. Yang jelas keadaan di dalam kapal saat itu sangat menakutkan," ujarnya.

Suasana makin mencekam karena asap mulai memenuhi bagian dalam kapal. Tia sendiri mengaku sempat pesimistis akan nasibnya dan keluarga saat itu.

Pasalnya, kepulan asap sudah memenuhi bagian dalam kapal, dan ia pun menyadari berada di laut lepas pada tengah malam.

"Nah, di situ yang membuat kami panik sekali. Pikiran sudah ke mana-mana. Tapi, kami yang menumpangi kapal itu ternyata masih dilindungi semua," sebutnya.

Senada diungkapkan Putra (30), seorang Anak Buah Kapal (ABK) KM Mutiara Persada III. Putra yang harus dirawat di RS Bumi Waras ini menuturkan ketika itu sedang tertidur lelap. Ia baru terbangun setelah didatangi rekannya.

"Ketika saya bangun, di kamar ruang tidur penuh asap. Saya langsung keluar dan berusaha menolong para penumpang di dalam kapal," ujarnya.

Eko Ardian (35), penumpang lainnya, mengaku saat itu sedang menonton hiburan di lantai dua kapal.

"Awalnya kami nyantai-nyantai saja, tiba-tiba ada asap menebal. Saat itu penumpang kapal mulai tegang dan panik," ujarnya saat ditemui di Hotel Pop, Bandar Lampung.

Sementara itu, dr Ansimar, dokter RSBW membenarkan ada lima penumpang kapal yang dirawat karena mengalami syok dan trauma.

"Iya benar, selain mengalami syok, kelima pasien ini sedang trauma. Mungkin lantaran peristiwa terbakarnya di dalam kapal," ujar dr Ansimar, kemarin.

Masih Selidiki
Terpisah, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Panjang, Gulung Hutapea mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

"Mungkin ada sebagian yang mengalami luka ringan karena terkena asap di dalam kapal. Tidak ada yang mengalami luka serius," ujarnya.

Hutapea mengaku belum mengetahui secara pasti dugaan peristiwa penyebab terbakarnya KM Persada III.

"Mengenai penyebabnya masih kami selidiki. Dugaan sementara percikan api karena korsleting dari kendaraan mobil," tuturnya.

Atas kejadian itu, Hutapea menyatakan akan bertanggungjawab terhadap para penumpang kapal.

Menurut dia, penumpang yang butuh bantuan medis langsung dibawa ke RS Bumi Waras, sedangkan penumpang lainnya akan diminapkan di Hotel Pop Bandar Lampung.

"Total jumlah penumpang sebanyak 116 orang, ada 45 kendaraan," imbuhnya.

Sementara Kasubbag Pelayanan Klaim Jasa Raharja Lampung, Soleh, mengatakan pihaknya akan membantu biaya pengobatan penumpang kapal.(mg4)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved