Ibu Ini Histeris Ketika Hakim Membela Dokter yang Memvonis Bayinya Harus Mati!
Kami mencintaimu. Kami akan berjuang untukmu sampai akhir dan kami akan berdoa bahwa kita akan bisa memegang tangan hangatmu selamanya.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Kasih ibu sepanjang jalan. Begitu kata pepatah.
Apapun akan dilakukan seorang ibu demi memperjuangkan anaknya agar bisa hidup.
Itu juga drama yang terjadi di pengadilan London, Selasa (11/4/2017), seperti dilansir DailyMail.
Dokter memvonis bayinya sudah tidak bisa diselamatkan dan alat bantu kehidupan si bayi harus dicabut.
Namun pasangan Chris Gard dan Connie Yates tetap berjuang untuk pengobatan terbaik bagi buah hati mereka.
Mereka menolak keputusan tim dokter di Rumah Sakit Great Ormond Street dan berniat akan membawa bayi bernama Charlie tersebut berobat ke Amerika Serikat.
Perjuangan itu sampai ke pengadilan.
Betapa hancur hati mereka ketika hakim Justice Francis yang memimpin persidangan itu justru membela pihak rumah sakit.
Hakim, dengan berat hati, meminta pasangan itu untuk merelakan bayinya “meninggal dengan bermartabat”.
Mendengar itu, Connie langsung histeris, “Tidaak!!!” teriaknya melengking di ruang pengadilan.
Connie dengan lantang mengatakan kepada hakim bahwa ia bersumpah akan melakukan apapun untuk menyelamatkan bayinya.
Charlie diklaim menderita penyakit genetik langka yang disebut deplesi sindrom mitokondria, yang belum ada obatnya sampai saat ini.
Gard mengatakan, semestinya hakim memberikan kesempatan kepada Charlie untuk menjalani pengobatan di Amerika.
Keluarga dari London barat ini pun menyatakan dengan tegas akan melakukan banding untuk bayi delapan bulan tersebut.
Kasus Charlie ini menjadi perhatian masyarakat Inggris.
Hal itu bisa dilihat, lebih dari 80 orang mengumpulkan sumbangan yang jumlahnya mencapai £ 1,26 juta atau sekitar Rp 19,8 miliar lebih.
Di media sosial Twitter, dukungan juga mengalir dengan tagar #charliesfight dan #bluehearts.
Sebelum membuat keputusan dalam proses peradilan yang memakan waktu 21 hari itu, hakim Justice Francis sudah mengunjungi bayi tersebut di rumah sakit.

Dia mengatakan, “Ini adalah (keputusan) dengan berat hati, tetapi dengan keyakinan yang lengkap untuk kepentingan terbaik Charlie, bahwa saya merasa dalam kepentingan terbaik Charlie bahwa saya menyetujui aplikasi ini dan memutuskan bahwa Great Ormond Street mungkin secara sah menarik semua pengobatan dan mengizinkan Charlie mati dengan bermartabat,” katanya.
“Saya ingin berterima kasih kepada tim ahli dan perawat di Great Ormond Street, dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan namanya, untuk perawatan luar biasa yang mereka berikan kepada keluarga ini.”
'”Yang paling penting dari semua itu, saya ingin berterima kasih orangtua Charlie yang telah berani kampanye untuk menunjukkan dedikasi yang mutlak untuk anak mereka yang cantik sejak ia lahir,” katanya.
Chris Gard yang terus memegang boneka monyet anaknya di dalam saku jas abu-abunya, selama sidang, langsung menangis dan menutupi wajahnya dengan tangannya saat dia mendengar keputusan hakim.

Pasangan itu menangis dan meninggalkan ruang sidang saat hakim masih berbicara.
Sebenarnya, bukan tanpa alasan ke dua orangtua ini kecewa terhadap keputusan hakim.
Dokter di AS telah menawarkan diri untuk mencoba melakukan pengobatan yang disebut nukleosida, tetapi dengan melakukan pembedahan pada otak Charlie.
Tapi hakim mengatakan, ahli sepakat bahwa pengobatan tidak bisa membalikkan kerusakan otak Charlie.
Dia mengatakan, eksperimen mungkin manfaat ilmu kedokteran tapi tidak bisa berarti apa-apa bagi Charlie.
Hakim menambahkan: “Beberapa orang mungkin bertanya, mengapa pengadilan memiliki fungsi dalam proses ini; mengapa bisa orangtua tidak membuat keputusan ini sendiri? Jawabannya adalah, meskipun orangtua memiliki tanggung jawab, pengadilan melakukan penilaian independen dan obyektif dalam kepentingan terbaik anak.”
Dalam sebuah pesan tertulis yang disebarkan ke media, Chris Gard dan Connie Yates mengungkapkan isi hati mereka.
“Kami mencintaimu. Kami akan berjuang untukmu sampai akhir dan kami akan berdoa bahwa kita akan bisa memegang tangan hangatmu selamanya. Kami tidak akan menyerah karena kamu memiliki penyakit langka, itu bukan kesalahanmu, Kamu tidak harus mati”.
“Charlie, kami sangat sangat bangga padamu dan kami berharap kita semua yang berada di sisimu tidak pernah menyerah. Engkau adalah bayi kami dan kami adalah orangtuamu dan kami akan melakukan apapun untukmu. Kami punya uang, kita punya paspor, kami punya dokter yang punya obat. Yang kamu butuhkan saat ini adalah kesempatan.”