Demo Tolak Kenaikan Tarif Listrik
Tak Hadir Diundang, Rudi Tersinggung pada Dirut Bright PLN: Dia Hidup di Tanah Kota Batam
Karena saya kepala daerah di Batam, ini rakyat saya. Sekarang dibilang PLN rugi, ruginya dimana kita juga tidak tahu
Penulis: Dewi Haryati |
Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Wali Kota Batam, Rudi mengaku tersinggung atas ketidakhadiran Direktur Utama Bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura.
Sesuai surat yang dikirimkan Pemerintah Kota Batam, Wali Kota Batam, Rudi akan bertemu dengan pimpinan Bright PLN Batam, Senin (17/4/2017), sekitar pukul 11.00 WIB.
Rudi ingin menanyakan langsung kepada pimpinan perusahaan itu, alasan mengajukan kenaikan tarif listrik Batam kepada Pemerintah Provinsi Kepri.
Apalagi kenaikan tarif yang disetujui provinsi dinilai cukup tinggi sebesar 45 persen. Namun hingga waktu yang dijadwalkan tiba, Dadan tak kunjung datang.
"Saya tersinggung pimpinan tingginya tidak hadir. Yang datang direktur-direkturnya," kata Rudi.
Ia juga tak diberi tahu sebelumnya alasan mengapa pimpinan tinggi Bright PLN Batam itu tidak datang.
Hal itu membuatnya bertambah kesal.
Lantaran untuk pembahasan soal kenaikan tarif listrik Batam, Bright PLN Batam sama sekali tidak melibatkan Pemko Batam.
"Saya minta dilibatkan. Pimpinan Bright PLN Batam itu hidup di tanah Kota Batam, di Pemerintah Kota Batam. PLN semestinya ketemu kami dulu supaya kami bisa memberikan masukan," ujar dia.
Lagi pula, Rudi mengatakan, masyarakat yang terdampak atas kenaikan tarif listrik tersebut merupakan masyarakat Batam.
Dia dan wakilnya, Amsakar Achmad akan berjuang agar besaran kenaikan tarif listrik Batam itu bisa dikaji ulang.
Rudi ingin pihaknya juga ikut dilibatkan dalam pembahasan tersebut.
"Karena saya kepala daerah di Batam, ini rakyat saya. Minimal ada rekomendasi dari kepala daerah supaya tak disalahkan. Sekarang dibilang PLN rugi, ruginya dimana kita juga tidak tahu," kata Rudi.