Semenanjung Korea Memanas

Amerika Siapkan Unit Elite Mata-mata untuk Menyusup ke Korea Utara. Ini yang Akan Mereka Lakukan

Batalyon Intelijen ke-524 akan dibentuk Oktober mendatang, demikian dilaporkan sebuah surat kabar Angkatan Laut Kedelapan AS

Editor: Mairi Nandarson
specops mag
ilustrasi. Pasukan elit tentara AS 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON DC - Unit elite mata-mata Amerika Serikat akan menyusup ke Korea Utara (Korut) untuk mengumpulkan data-data intelijen pada rezim nuklir Kim Jong Un.

Pasukan AS Korea (USFK) akan dibentuk pada akhir tahun ini karena ketegangan terus meningkat antara AS dan negara yang tertutup itu.

Operasi itu bertujuan mengumpulkan inteligensi warganya, termasuk informasi tentang rezim nuklir Kim Jong Un, seperti dilaporkan Daily Mirror, Selasa (9/5/2017).

Inteligensi meliputi daya reaksi atau penyesuaian yang cepat dan tepat, baik secara fisik maupun mental, terhadap pengalaman baru, membuat pengalaman dan pengetahuan yang telah dimiliki siap untuk dipakai apabila dihadapkan pada fakta atau kondisi baru, serta kecerdasan.

Unit elite mata-mata AS juga sepertinya akan diminta terlibat dalam operasi kontra-spionase melawan Korut.

Batalyon Intelijen ke-524 akan dibentuk Oktober mendatang, demikian dilaporkan sebuah surat kabar Angkatan Laut Kedelapan AS.

Selain dengan menggunakan detektif, menyusup ke seberang perbatasan kedua Korea, kegiatan itu juga akan menggunakan informan asli Korut.

Misi kunci batalyon adalah mengumpulkan dan menganalisis inteligensi - manusia Korut.

Hal itu juga dilakukan dengan meminta dukungan pasukan Korea Selatan (Korsel) dan AS lainnya.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada situs berita Korsel, chosun.com, "The USFK mengoperasikan senjata dan peralatan yang besar untuk memantau dan memata-matai Korut”.

“Namun, kemampuan inteligensi manusianya relatif lemah, yang membuat sulit untuk berkumpul dan menganalisis informasi yang akurat tentang Korut,” katanya.

AS mengumpulkan informasi intelijen terkait provokasi-provokasi dan fasilitas militer Korut, demikian surat kabar Dong-A Ilbo.

Hal itu termasuk apakah tes nuklir akan segera terjadi lagi.

Namun, satu sumber militer mengatakan, upaya mengumpulkan informasi atau data intelijen melalui penyadapan dan citra satelit memiliki keterbatasan.

"Potongan teka-teki yang hilang harus dipecahkan melalui akal budi manusia," katanya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved