Jembatan Batam-Bintan Menghangat Lagi di Kabinet Jokowi. Tahun 2018 Dimulai

Pembangunan Jembatan Batam-Bintan termasuk proyek penting dari Kementerian PU PR dan BP Batam yang akan dimulai pada 2018 mendatang.

Penulis: Dewi Haryati |
Deputi 4 Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya BP Batam, Purba Robert M Sianipar, dan PPK dari Kemterian PU PR, Andre Sahat Tua Sirait saat konfrensi pers tentang infrastruktur jalan dan jembatan, Rabu (10/5/2017) di ruang Marketing Center BP Batam. 

Laporan Tribunnews Batam, Dewi Haryati

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Rencana pembangunan Jembatan Batam-Bintan kembali menghangat di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Perumahan Rakyat (PR) RI.

Jembatan itu, menurut kementerian akan berperan penting sebagai salah satu hub tol laut yang masuk dalam program prioritas pembangunan di kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Hal itu diungkapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kementerian PU PR untuk pengembangan Batam, Andre Sahat Tua Sirait.

"Kementerian PU PR sangat antusias bahas jembatan ini. Sudah satu bulan ini panas lagi di Jakarta," kata Andre, Rabu (10/5/2017).

Pembangunan Jembatan Babin ini dikerjakan dalam tiga tahapan.

Tahap pertama, jembatan dengan panjang sekitar 7 km dari Batam ke Tanjungsauh sepanjang 2,124 km.

Kemudian dari Tanjungsauh ke Pulau Buau sepanjang 4,056 km dan dari Pulau Buau ke Bintan sepanjang 855,3 meter.

Kepri Butuh Dana Rp 4 Triliun Bangun Jembatan Batam-Bintan
Kepri Butuh Dana Rp 4 Triliun Bangun Jembatan Batam-Bintan (tribunnewsbatam.com/bappeda)

"Jembatan ini akan jadi hub tol laut. Tembakannya memang ke Tanjungsauh karena di sana akan dibangun Pelabuhan untuk barang,” ujarnya.

Operasional Jembatan Batam-Bintan itu nantinya akan seperti Jembatan Suramadu.

Deputi 4 Bidang Pengusahaan Sarana Usaha Lainnya BP Batam, Purba Robert M Sianipar mengatakan, pembangunan Jembatan Batam-Bintan termasuk proyek penting dari Kementerian PU PR dan BP Batam yang akan dimulai pada 2018 mendatang.

Proyek ini memang sudah lama direncanakan, sejak 2004 lalu.

Kajian Detail Engineering Design (DED), trase termasuk jenis tanah juga sudah dilakukan, namun minat investor minim.

"Dulu kita cari investor untuk mengerjakannya. Tapi lebih dari 10 tahun kita tawarkan, yang berminat kurang karena pengembalian dana investasinya panjang," ujar dia.

Karena itu, pengerjaan tahap pertama jembatan ini nantinya menggunakan anggaran negara, namun masih dalam penghitungan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved