Ngeri! Ada Ceceran Sperma di Dekat Mayat Bule Australia Ini, Luka Menganga di Tubuh!
Mengerikan! Ada Ceceran Sperma di Dekat Mayat Bule Australia Ini, Luka Menganga di Tubuh!
BATAM. TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR– Kepolisian Polsek Denpasar Selatan masih menyelidiki penyebab tewasnya warga negara (WN) Australia, Richardson Stephen James (63) di Jalan Danu Poso Nomor 19 B Sanur Kauh, Denpasar.
Setidaknya sudah ada 15 orang yang diperiksa untuk mencari tahu penyebab kematian mantan pelaut ini.
Baca: Terungkap! Presiden Jokowi Naik Trail di Papua, Ini Alasan Sebenarnya!
Baca: Ngeri! Angkot Batam Terbalik di Turunan Bukit Daeng, Sopir Muntah-muntah!
Saat ini kepolisian Denpasar Selatan, masih mendalami kasus tersebut dengan mengumpulkan data dari barang bukti dan beberapa orang saksi.
"Sekarang kami lakukan pendalaman lagi terhadap TKP," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Wisnu Wardana Selasa (9/5/2017).
Dalam proses tersebut, kepolisian juga masih mencari petunjuk sampai bisa mengarah ke tersangka.
Wardana juga menambahkan, kasus yang sedang didalaminya itu penuh kejanggalan.
Namun dia tidak menyebut detail apa kejanggalannya.
"Kami tetap konsisten bahwa ini ada kejanggalan dalam kasus ini," ujarnya.
Sebelumnya, korban ditemukan tewas dengan penuh luka terbuka di Jalan Danau Poso Nomor 19 B Sanur Kauh Denpasar Selatan.
Dari hasil olah TKP di kediaman Richardson, selain menemukan bercak darah, polisi juga menemukan bercak sperma di lokasi kejadian.
Bercak sperma yang ditemukan masih diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik agar dapat memastikan sperma yang tercecer akibat apa.
Terkait kematian James, hingga kini polisi belum bisa memastikan penyebab tewasnya pria paruh baya meskipun pada tubuhnya ditemukan sejumlah luka seperti luka menganga pada pangkal lengan kanan korban, lengan korban serta luka robek pada dahinya.
Pada kediaman korban polisi juga menemukan barang bukti berupa iphone 5 milik korban.
Harta benda James seperti jam tangan dan uang tunai masih utuh sehingga bisa menepis dugaan bahwa James merupakan korban perampokan.
Meskipun sejumlah dugaan mencuat terkait misteri kematian James, polisi masih belum bisa menyimpulkan penyebab tewasnya korban.
Apalagi sejauh ini hasil olah TKP masih diperiksa di Labfor dan hasil pemeriksaan forensik RSUP Sanglah belum diterima pihak Polresta Denpasar.
Saat ini, kepolisian sudah melakukan koordinasi dengan konsulat dan menjalin komunikasi dengan pihak AFP (Australia Federal Police).
Jenazah Richardson Stephen James telah dilakukan pemeriksaan luar (PL) oleh tim medis Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (8/5/2017) malam.
Dari hasil PL ditemukan luka akibat kekerasan benda tajam dan tumpul.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, menjelaskan jenazah mengalami patah pada tulang tengkoraknya.
Selain itu juga terdapat luka lecet di anggota gerak dan badannya.
Luka pada anggota gerak tersebut juga bisa dikatakan akibat adanya perlawanan.
"Ada sejumlah luka terbuka yang bervariasi di kepalanya akibat kekerasan benda tajam dan kekerasan benda tumpul,” jelasnya, Selasa (9/5/2017).
Ditanya mengenai waktu kematian, Dudut enggan menjelaskan karena bisa digunakan sebagai alibi oleh pelaku.
Hanya saja, ada kemungkinan waktu kematiannya kurang lebih 24 jam sebelum dilakukan PL.
"Penyebab pastinya tidak bisa dijelaskan karena diperlukan tindakan autopsi. Dilihat dari hasil lukanya, kemungkinan penyebab kematian ada di kepala korban," terangnya. (zan/ang/jsp/ros)