BATAM TERKINI
Tarif Listrik Naik, Hidup Makin Susah Akhirnya Banyak Warga Pilih Pindah
Karena kenaikan itu, banyak masyarakat yang menjerit lantaran tagihan listrik di rumahnya membengkak.
Penulis: Dewi Haryati |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Masyarakat yang tergabung dalam Forum Komunikasi RT/RW se-Kota Batam yang menggelar aksi damai menolak kenaikan tarif listrik Batam sebesar 45,4 persen meminta pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakannya.
Apalagi, saat ini kondisi ekonomi sangat lesu. Sehingga kenaikan tarif listrik jelas sangat merugikan masyarakat keci.
Pengurus Forum Komunikasi RT RW bidang ekonomi, Syahril Amzah yang juga Ketua RW di Batuaji itu mengatakan, di antara dampak lesunya ekonomi saat ini, banyak masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya yang mengurus surat pindah keluar dari Batam. Disamping banyak masyarakat yang menjual rumahnya.
Baca: Warga: Sebenarnya Masyarakat Terima Kenaikan Tapi Waktunya Tidak Tepat
Baca: Investor Asing Lepas Saham Batasi Laju IHSG
"Banyak itu di Tanjunguncang sekarang orang mengurus surat pindah keluar dari Batam. Karena ekonomi lagi lesu. Rumah masih kredit, dijual supaya bisa jadi ongkos pulang kampung," kata Syahril.
"Segala sesuatu itu kalau dicicil kan tak terasa. Seperti Pertalite dan bensinlah. Pelan-pelan. Cari cara yang elegan," sambung Syahril.
Karena kenaikan itu, banyak masyarakat yang menjerit lantaran tagihan listrik di rumahnya membengkak.
"Kami minta kenaikan listrik ini ditangguhkan. Kenaikannya juga tak berkoordinasi dengan wakil kami, Pak Rudi," kata dia. (*)