Teror di Inggris

Ibu Pelaku Serangan London Dukung Sikap Imam London Tak Shalatkan Jenazah Anaknya

Polisi mengatakan, Youssef bersama dua rekannya lainnya tewas ditembak polisi saat melakukan aksi teror di Borough Market, London

Editor: Mairi Nandarson
AFP/ GABRIELE SCIOTTO
Polisi bersenjata berdiri di dekat terduga pelaku teror di Borough Market, London, Sabtu (3/6/2017). Terduga pelaku tersebut yang terkapar mengenakan rompi dengan sejumlah tabung di dada. 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Ibu kandung seorang pelaku penyerangan di London Brigde mengatakan, dia merasa malu berduka untuk putranya yang tewas usai melakukan serangan.

Valeria Khadija Collina, yang kini tinggal di kota Bologna, mengatakan, Youssef Zaghba, putranya, meneleponnya pada Kamis pekan lalu.

Belakangan baru Valeria sadar bahwa telepon itu merupakan ucapan perpisahan dari putranya.

"Meskipun dia tak mengatakan secara khusus soal hal itu, saya bisa merasakan dari nada suaranya," kata Valeria kepada harian L'Espresso.

Kami bercanda soal dia yang akan menyambut saya di London.

Saya sebenarnya akan ke London dalam 10 hari untuk merayakan hari-hari terakhir Ramadan," kata Valeria.

Baca: 130 Imam Masjid di London Tolak Shalatkan Jenazah Teroris

Baca: MEMILUKAN. Gadis Korban Teror di London Ini Tewas di Pelukan Tunangannya

Namun ketika perempuan itu menghubungi putranya sehari kemudian, Youssef tak menjawab.

Tak lama kemudian ayah Youssef yang tinggal di Maroko mengatakan, dia tak bisa menghubungi putranya.

Pada Selasa (6/6/2017) pagi, anggota kepolisian anti-teror Italia mengetuk pintu kediaman Valeria dan menyampaikan kabar buruk.

Polisi mengatakan, Youssef bersama dua rekannya lainnya tewas ditembak polisi saat melakukan aksi teror di Borough Market, London.

Valeria mengatakan, begitu mendengar kabar itu yang terlintas di kepalanya adalah para korban putranya.

"Saya bisa memahaminya dari tragedi pribadi yang saya alami," kata Valeria.

Baca: Kicauan Donald Trump di Twitter Terkait Teror di London Bikin Marah Netizen. Apa yang Ia Tulis?

"Namun, saya tak berani membandingkan kesedihan saya dengan mereka.

Saya malu mengatakan bahwa saya juga seorang ibu, saya juga menderita," ujar Valeria.

Valeria mendukung keputusan ratusan tokoh Islam di London yang tak mau menshalatkan para pelaku penyerangan.

Youssef Zaghba adalah warga negara Italia yang sejak 2015 tinggal di London tetapi kerap pulang ke kampung halamannya.

Muncul dugaan Youssef sedang terbelit masalah keuangan saat bekerja di sebuah restoran di London.

Sebuah akun penggalangan dana di internet dibuka atas nama Youssef yang mengatakan butuh uang 200 poundsterling untuk membeli sepasang sepatu baru.

Namun hingga akun penggalangan dana itu ditutup pada 26 Januari lalu, tak seorang pun yang mendonasikan uangnya.

"Saya sangat membutuhan sepatu itu, percayalah," demikian isi pesan di akun penggalangan dana itu lengkap dengan Youssef yang mengenakan sepatu usang.

Pada Maret tahun lalu Youssef ditangkap di bandara internasional Bologna karena mencoba pergi ke Suriah lewat Turki.

Aparat Italia yang menemukan Youssef memiliki materi propaganda ISIS mengatakan, dia sudah dimasukkan ke dalam daftar pengawasan dan informasi itu sudah dibagi dengan aparat keamanan Inggris.

Kembali ke Valeria Collina, perempuan itu yakin Youssef menjadi radikal setelah tinggal di Inggris.

Dia bahkan sudah mulai khawatir sejak Youssef memperlihatkan sejumlah video tentang Suriah.

"Dia berpikir Suriah adalah tempat dia bisa tinggal sesuai ajaran Islam yang murni," ujar Valeria.

"Dia mengatakan, semua yang ada di Suriah adalah mimpinya selama ini.

Namun, saya selalu kataan ada banyak hal mengerikan di sana yang tak mereka perlihatkan kepada dia," lanjut Valeria.

"Sayangnya, saya tak bisa mengubah pikirannya. Saat anak-anak berbuat kesalahan, orangtua pasti ikut merasa bersalah," kata Valeria.(*)

* Berita ini juga tayang di KOMPAS.com dengan judul Ibu Pelaku Serangan London Merasa Malu Berduka untuk Putranya

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved