MENGHARUKAN. Tak Pedulikan Nyawanya, Tentara Ini Minta Lokasinya Dibom Saat Terkepung Musuh

Petugas Kelas Satu Pribadi (PFC) berusia 24 tahun bernama Dhan Ryan Bayot tak lagi memikirkan nyawanya saat sudah terpojok karena dikepung pemberontak

BANGKA POS
Tentara Filipina, Bayot 

Meskipun Bayot mencoba meminta bantuan, sulit untuk memperkuat serangan melewati blokade musuh.

Bayot tahu jalan keluar dan merasa dia akan mati di sana.

Sebuah halaman Facebook yang disebut 'Sa Ngalan ng Gobyerno' menceritakan kisah Bayot.

"Kali ini, merasakan bahwa kematian sudah lebih dekat daripada diselamatkan, dia kemudian memberikan koordinatnya, dan meminta komandannya untuk mengebom lokasinya sehingga musuh yang mengelilinginya akan terkena."

"Bombahin na lang ninyo ang lokasi ko Sir!" [Bom saja lokasi saya Sir!] "Apakah kata-kata terakhir yang mereka dengar dari dia?"

Tubuhnya kemudian diambil oleh sebuah tim yang juga termasuk ayahnya sendiri Sgt Larry Bayot dari Divisi Reconnaissance Company Divisi Infantri 1.

Menurut ayah Bayot, anaknya tidak menderita luka fatal, namun wajahnya cacat parah, dengan bolong yang dalam memotong lehernya.

Dipercaya bahwa kelompok pemberontak mencoba memenggal Bayot begitu dia kehabisan amunisi.

Jenazahnya dan enam rekannya diambil pada 28 Mei 2017, empat hari setelah mereka terbunuh.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi ayah Bayot medali anumerta untuk anaknya, uang tunai P250 ribu, dan sebuah janji untuk mendanai pendidikan keluarga anggota keluarga yang masih hidup. (*)

*Berita di atas sebelumnya telah dipublikasikan di Bangkapos dengan judul: Terpojok Dikepung Pemberontak, Tentara Ini Minta Lokasinya Dibom hingga Nasibnya Berakhir Tragis

Sumber: Bangka Pos
Halaman 2/2
Tags
tentara
bom
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved