Julia Perez Berpulang
Inilah 7 Penyebab Kanker Serviks, Pembunuh Wanita Nomor 1. Nomor 3 dan 5 Paling Rawan
Wanita yang pernah berhubungan seksual pada usia di bawah 17 tahun, dimana sel belum bertumbuh dengan sempurna, 2 kali lebih berisiko.
BATAM.TRIBUNNEWS.COM - Akhir-akhir ini, penyakit kanker serviks menjadi pembicaraan luas di masyarakat.
Hal ini akibat tingginya pemberitaan tentang penyakit yang diderita Julia Perez, yaitu kanker serviks, yang sudah mencapai stadium 4 atau tahap akhir.
Dilansir dari faktakanker, kanker serviks yang hanya menyerang wanita, berasal dari eksternal dan internal tubuh kita.
Anda harus waspada pada 7 faktor berikut, agar terhindar dari jenis kanker mematikan ini.
1. Infeksi Virus Human Papillomavirus (HPV)
Penyebab kanker serviks paling utama adalah infeksi dari virus HPV.
HPV merupakan virus yang menjadi penyebab utama terjadinya kanker serviks yang mematikan di dunia.
Ada lebih dari 99 persen kasus kanker serviks terjadi setelah terinfeksi virus HPV.
HPV sebenarnya adalah kumpulan dari berbagai virus, bukan virus tunggal.
Jenisnya bahkan terdiri dari lebih 100 jenis virus.
Hanya ada beberapa yang dapat menyebabkan kanker serviks.
Sebagai virus penyebab utama Kanker Serviks, HPV harus dicegah penyebarannya.
Virus HPV dapat menyebar melalui kontak fisik lewat sentuhan kulit ke kulit.
Salah satu penyebarannya adalah melalui hubungan seksual.
Baca: MERINDING! 40 Wanita Menderita Kanker Serviks Tiap Hari, Satu Meninggal Tiap Dua Menit
Baca: Inilah Ciri-ciri Pria Pembawa Virus HPV. Bila Tak Waspada, Bisa Seperti Julia Perez
Baca: Nia Anggia Tekan Terus Dada Jupe Supaya Jantungnya Berdenyut: Wi, Bangun Wi!
2. Perokok aktif
Saat ini wanita banyak yang merokok, karena alasan pergaulan.
Padahal wanita perokok dua kali lipat lebih rentan terkena kanker serviks dibandingkan dengan non perokok.
Zat yang terdapat pada rokok merupakan pemicu utama kanker, terutama kanker paru paru.
Tentang kaitan merokok dengan kanker serviks, riset telah menunjukkan bahwa ditemukan zat tembakau pada lendir leher rahim perempuan perokok aktif.
Periset juga percaya bahwa zat ini dapat membantu meningkatkan kerusakan sel DNA dalam leher rahim wanita, sehingga berpeluang tinggi terkena kanker serviks.
3. Gonta-ganti Pasangan Seks
Penyebab kanker serviks berikutnya adalah banyaknya pasangan yang memungkinkan terinfeksi HPV.
Punya banyak pasangan seks bisa menjadi salah satu penyebab utama kanker serviks, karena peluang infeksi virus HPV akan semakin tinggi.
Julia Perez diduga mendapat virus HPV ini dari mantan suaminya Gaston Castano yang doyan gonta-ganti pasangan.
Hal itu terungkap dalam fakta persidangan perceraian mereka waktu lalu.
Ketua Majelis Hakim, Pudji Tri Rahadi di sela pembacaan gugatan cerai Jupe, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (12/5/2016), berkata, "Kanker serviks yang dialami penggugat (Jupe) diakibatkan karena gaya hidup tergugat (Gaston) yang suka bergonta-ganti pasangan."
Setia pada pasangan atau istri dan mendekatkan diri pada agama, tentunya akan membantu mengurangi risiko tersebut.
4. Kekebalan Tubuh Rendah
Saat seorang wanita terkena infeksi dari virus HPV, maka ia tidak akan secara otomatis terkena kanker serviks jika ia punya sistem kekebalan tubuh yang kuat.
Namun, sistem kekebalan yang lemah akan memudahkan wanita tersebut terkena virus HPV.
Agar sistem kekebalan tubuh tetap kuat, lakukan hal berikut.
- Olahraga secara teratur
- Konsumsi banyak buah dan sayuran (banyak antioksidan dan sehat kita)
- Hindari makanan berbahan kimia
- Perbanyak konsumsi vitamin (dari susu atau makanan alami)
- Hindari infeksi luka, kalau terluka harus segera diobati
5. Hubungan Seksual Saat Remaja
Salah satu penyebab kanker serviks adalah menikah usia dini, artinya hubungan seksual saat remaja.
Karena saat ini sudah ada remaja yang dalam taraf pacaran, tapi sudah berhubungan seksual.
Jika seorang wanita pernah berhubungan seksual pada usia yang muda (di bawah 17 tahun) dimana sel belum bertumbuh dengan sempurna, maka dia berisiko 2 kali lebih besar terserang kanker serviks
Hanya saja, karena kanker serviks ini butuh waktu lama menggerogoti rahim, maka ketahuannya bisa beberapa tahun kemudian.
6. Minum Pil KB Jangka Panjang
Penggunaan jangka panjang pil KB akan berdampak pada kesehatan penggunanya.
Berbagai riset menunjukkan bahwa konsumsi pil KB lebih dari 5 tahun dapat menyebabkan resiko tinggi terkena kanker serviks.
Menurut riset pula, risiko itu akan turun sendirinya setelah konsumsi pil KB dihentikan.
Untuk menekan risiko ini, pastikan berkonsultasi dengan dokter kandungan agar menjelaskan pil yang tidak berbahaya bagi rahim.
Penggunaan pil KB dalam jangka panjang akan berdampak pada beberapa faktor seperti kesehatan tubuh terutama pada leher rahim.
Sebaiknya dicari alternatif yang lebih baik selain penggunaan pil KB agar terhindar jangka panjang dari kanker serviks.
7. Punya Anak Banyak
Ada riset unik tentang pengaruh jumlah anak sebagai faktor yang berisiko terkena kanker serviks.
Penelitian lain menunjukkan bahwa perempuan yang memiliki banyak anak berisiko lebih tinggi terkena serviks.
Perempuan yang memiliki 7 anak atau lebih, memiliki faktor risiko lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang jumlah anaknya di bawah 7.
Hal ini mungkin karena adanya pengaruh sistem imun serta leher rahim yang rentan terkena infeksi akibat banyaknya jumlah anak. (*)
Sumber : faktakanker.com/Grid.id