Konsumsi BBM di Kepri Diperkirakan Menurun

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- Konsumsi bahan bakar minyak (bbm) di wilayah kerja Pertamina MOR I diperkirakan meningkat saat menjelang hari raya Idul Fitri 1438H.

Namun demikian, khusus wilayah kerja di Kepri, konsumsi BBM justru diperkirakan menurun.

Hal itu dikarenakan aktifitas dan kondisi masyarakat di Kepri menjelang hari raya Idul Fitri 1438H yang justru menurun di Kepri.

GM Pertamina MOR I, Erry Widiastono mengatakan, untuk BBM jenis premium akan turun sebesar 6 persen dari sebelumnya, rata-rata harian 791 kiloliter menjadi 740 kiloliter.

Sedangkan untuk produk Pertalite akan turun sebesar lima persen, dari 211 kiloliter menjadi 200 kiloliter.

Sementara untuk produk pertamax diperkirakan tidak mengalami perubahan, yaitu 73 kiloliter per hari.

Baca: Penyaluran Pertalite di Sumatera Bagian Utara Lebih Tinggi Dibanding Premium. Solar Turun

"Untuk konsumsi solar kita prediksi menurun sebesar 12 persen. Dari konsumsi 236 kiloliter menjadi 208 kiloliter," ujar Erry Widiastono.

Meskipun diprediksi menurun, Pertamina tetap menyediakan pasokan agar tidak terjadi kelangkaan di lapangan.

Pertamina juga telah membentuk satgas serta posko pemantau distribusi BBM yang bertugas 24 jam untuk memantau distribusi BBM serta gas.

"Untuk antisipasi idul fitri kami bahkan menambah jam operasional, baik di SPBU dan TBBM. SPBU kan sudah ada yang sampai jam 10 malam, dan yang buka 24 jam. Kita lebih utamakan di TBBM. Pasokan BBM ke masyarakat disuplai dari empat TBBM, Kabil, Kijang, Tanjung Uban dan Natuna. Melalui 47 SPBU di seluruh wilayah Kepri," tuturnya.

Branch Manager Pertamina Kepri, Dodi Irawan menambahkan, karena masa libur lebaran yang cukup panjang, Pertamina pun ikut mengantisipasi dari sisi perbankan.

Pertamina meminta bank-bank yang melakukan kerjasama dengan pertamina untuk tetap beroperasi di hari libur.

"Kami tidak mau terkendala dalam transaksi nantinya karena libur," ucap Dodi.

Berbeda dengan kebutuhan BBM, Pertamina justru memperkirakan konsumsi Avtur akan meningkat di Kepri. Peningkatan sebesar tujuh persen, khususnya saat H-5 dan H+5.

"Bicara stok, antisipasi yang kami lakukan selain menambah suplai, kami juga mencadangkan mobil angkutannya. Supaya bisa terus mendistribusikan ke SPBU. Kita mencegah kekosongan di SPBU," kata Dodi.