Bukan Anjing, Peternak Ini Jadikan Singa Sebagai Penjaga Rumahnya

Tobie melanjutkan, dia dan istrinya memutuskan tak akan berjalan-jalan di luar rumah saat Lobengula tengah berjaga

Editor: Mairi Nandarson
Tobie Bird/Telegraph
Tobie Bird dan Lobengula, singa jantan berusia tiga tahun yang menjaga peternakannya 

"Saya dan istri saya sangat ketakutan saat itu. Bagaimanapun dia adalah seekor singa. Dia tak pernah jadi hewan peliharaan. Dia dibesarkan induknya di alam liar," ujar Tobie.

"Tapi yang dilakukan Lobengula hanya datang, mengendus kami, dan menggosokkan surainya di kaki saya. Dia lalu menghampiri istri saya dan melakukan hal yang sama sebelum dia ambruk," lanjut Tobie.

"Jadi kami tidak mengadopsi Lobengula, dia yang mengadopsi kami," Tobie menegaskan.

Lobengula lalu dipindahkan ke sebuah kandang seluas tiga hektar, tetapi saat Tobie menyadari ada ancaman terhadap keluarganya dia memutuskan untuk membuka pintu kandang itu di malam hari sehingga Lobengula bisa berkeliling menjaga kediamannya.

"Ini bukan langkah permanen. Kami hanya ingin Lobengula berada di kawasan yang aman bagi dia, inilah yang bisa kami lalukan untuknya sekarang," kata Tobie.

Baca: Istri Oknum Polisi Ini Pingsan Saat Tahu Ayah Bayi yang Ditengoknya Ternyata Suaminya

"Dia adalah hewan yang istiwewa dengan kepribadian yang sangat istimewa," tambah Tobie.

Tobie melanjutkan, dia dan istrinya memutuskan tak akan berjalan-jalan di luar rumah saat Lobengula tengah berjaga.

Tobie juga  memastikan selalu ada pagar pembatas antara mereka dan Lobengula.

"Dia belum lama ini memangsa seekor jerapah dewasa. Jika kami keluar saat dia berkeliaran, kemungkinan besar dia akan membunuh kami," kata Tobie.

"Satu-satunya perbedaan antara singa jinak dan singa liar adalah singajinak sudah tak takut lagi melihat manusia," ujarnya.

Asosiasi Predator Afrika Selatan mengatakan, pihaknya tak merekomendasikan menggunakan singa sebagai penjaga keamanan.

Namun,sejauh semua persyaratan terkait cara memelihara singaterpenuhi maka keputusan itu sepenuhnya berada di tangan peternak.

Pada April lalu, seorang bocah 11 tahun diserang seekor " singa jinak" di sebuah peternakan di luar kota Elisras, Afrika Selatan.

Kristian Prinsloo, nama bocah itu, sempat diterbangkan ke rumah sakit tetapi meninggal dunia akibat luka-lukanya.

Sementara itu, para peternak dan petani kulit putih mengklaim belakangan mereka mendapat ancaman pembunuhan dari orang-orang tak dikenal yang berusaha mengusir mereka dari tanah yang sudah mereka garap.

Afriforum, organisasi komunitas warga berbahasa Afrikaans, mengatakan, terjadi 357 serangan terpisah sepanjang tahun lalu dan menewaskan 74 peternak.(*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved