Arus Mudik Lebaran
BREAKINGNEWS: Cuaca Tak Bersahabat, Pemudik ke Dabo Lewat Kapal Mulai Cemas!
Cuaca Tak Bersahabat, Pemudik ke Dabo Lewat Kapal Mulai Cemas! Ini Pengakuan Sejumlah Pemudik!
Penulis: Thom Limahekin |
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANJUNGPINANG-Cuaca tidak bersahabat di wilayah pulau Bintan provinsi Kepri, Jumat (23/6) pagi.
Kondisi cuaca tersebut membuat para pemudik yang hendak menyeberang dari pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang ke pulau-pulau lain begitu cemas.
Rasa cemas itu muncul manakala awan gelap, hujan mulai turun disertai angin kencang.
Baca: Kenalkan Jinichi Kawakami! Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Mampu Mendengar Suara Jarum Jatuh!
Baca: Terungkap! Bukan Hindu atau Islam, Menurut Arkeolog UI, Agama Gajah Mada Adalah . . .
Baca: Terungkap Alasannya! Hanya 4 Orang Ini Bisa Langsung Sambut Obama Setibanya di Bali
"Ombak mulai bergejolak. Kami mulai cemas. Pasti ombak agak tinggi setelah keluar dari sini," ungkap Boby yang hendak mudik ke Kundur bersama istri dan anaknya saat ditemui di pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang, Jumat siang.
Boby mengaku agak was-was akan kondisi cuaca yang terjadi saat itu. Dia memperkirakan kondisi cuaca tersebut bisa membuat speed boat yang ditumpanginya akan sedikit kesulitan melaju.
Dengan kondisi cuaca demikian, dia meyakini, pelayaran mereka dari Tanjungpinang menuju Kundur akan memakan waktu yang lebih lama dari biasanya.
"Entah sampai kapan kami sampai di sana kalau cuacanya begini," keluh Boby sambil melenguh.
Calon penumpang lain, Evalia yang hendak pulang ke Dabo pun mengaku agak cemas melihat cuaca yang tidak bersahabat itu. Dia mengatakan, biasanya cuaca demikian akan membuat gelombang laut cukup tinggi.
"Keluar dari Dompak ini, gelombang biasanya cukup tinggi. Semoga baik-baik saja," ucap Evalia.
Kondisi cuaca di wilayah Kepri tersebut mendapat perhatian serius dari para nahkoda kapal. Kapten Ahmad Taufik, nahkoda KM Lintas Kepri misalnya mengatakan belakangan ini cuaca kerap tidak bersahabat.
Angin tiba-tiba bertiup kencang, gelombang pun kerap tinggi apalagi saat kapalnya mulai keluar dari perairan Tanjungpinang.
"Kami tentu tetap hati-hati. Semoga kami bisa mengatasinya. Kami biasa berlayar ke pulau-pulau juga," ungkap Taufik.