Sebaiknya Anda Tahu

Kenalkan Jinichi Kawakami! Ninja Terakhir di Jepang

Kenalkan Jinichi Kawakami! Ninja Terakhir di Jepang yang Masih Mampu Mendengar Suara Jarum Jatuh!

Intisarionline
Jinichi Kawakami, Ninja Terakhir di Jepang 

“Kami tidak dapat mencoba membunuh atau meracun. Bahkan jika kami mengikuti cara membuat racun, kami tidak bisa mencobanya,” terangnya.

Samurai, Ninja, Ronin, Apa Perbedaannya? Inilah Penjelasan Lengkap tentang Prajurit Tradisional Jepang

Dahulu, Jepang terkenal akan samurai dan ninjanya. Selain itu, kita juga mengenal istilah ronin. Sebenarnya apa perbedaan dari istilah-istilah ini? Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Samurai
Muncul pada milenium pertama, samurai adalah prajurit aristokrat. Sebagai pemilik tanah dan pemimpin masyarakat, samurai paling rendahan sekalipun lebih kaya dan dihormati dibandingkan masyarakat Jepang pada umumnya.

Samurai memulai kariernya sebagai pemanah berkuda dan perlahan memelajari seni menggunakan pedang.

Tangan kanan mereka biasanya tidak terlalu dilindungi karena digunakan untuk menarik anak panah.

Seiring dengan berjalannya waktu, baju zirah mereka menjadi lebih kaku dan simetris. Mereka lebih banyak bertempur dalam jarak dekat dengan memakai pedang yang dibuat dengan sangat seksama.

Para samurai bertempur dengan menggunakan berbagai macam senjata termasuk tombak dan alat pemukul.

Walau begitu, senjata mereka yang paling ikonik adalah pedang katana yang panjang dan pedang wakizashi yang pendek. Keduanya terkenal memiliki ketajaman yang luar biasa.

2. Sohei
Mulai abad ke-11 hingga 16, samurai terkadang bertempur bersama dengan kelompok prajurit elit lainnya yang bernama sohei. Sohei adalah kaum biksu prajurit. Sejumlah biara memiliki angkatan bersenjata sohei sendiri.

Sohei muncul untuk melindungi biara-biara di masa sulit saat banyak perselisihan antar biara. Jika terjadi kekacauan, mereka akan maju berperang. Pasukan sohei yang paling terkenal dan ditakuti berasal dari Enryaku-Ji, Mount Hiei.

Biasanya, Sohei tidak memiliki persenjataan selengkap samurai. Mereka memakai baju zirah biasa di atas jubah biara. Kepala mereka biasa dihiasi dengan handuk yang dijalin untuk menutupi kepala yang gundul.

Senjata tradisional sohei bernama naginata. Sohei sendiri bisa menjadi rekan yang baik untuk samurai, namun bisa juga menimbulkan kekacauan. Mereka bisa menggunakan kekuatannya untuk mencari kemerdekaan dari pemimpin yang sekuler.

3. Ikko-Ikki
Pada abad ke-15, muncul kelompok religius lain yang ditakuti, Ikko-Ikki. Kelompok ini menganut aliran Buddha Jodo-Shinshu yang percaya pada keselamatan untuk seluruh umat manusia, tidak hanya untuk mereka yang belajar agama dengan seksama.
Ikko-Ikki ini lebih egaliter dibandingkan sohei.

Pengikutnya juga lebih besar karena gerakan ini bersifat sosial. Sejumlah pengikut Ikko-Ikki mencukur habis kepalanya sebagai tanda imannya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved