Penerimaan Siswa Baru
Orangtua Kecewa Kuota Bina Lingkungan Terlalu Sedikit, Banyak Anak Tak Tertampung
Pengumuman hasil seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP N 25 Tiban Indah, Sekupang menimbulkan kekecewaan banyak orangtua.
Penulis: Alfandi Simamora |
Laporan Wartawan Tribun Batam, Alfandi Simamora
BATAM TRIBUNNEWS.COM BATAM - Pengumuman hasil seleksi Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) di SMP N 25 Tiban Indah, Sekupang menimbulkan kekecewaan banyak orangtua.
Pasalnya, banyak anak-anak di tig kelurahan di sekitar sekolah yang tidak tertampung di sekolah tersebut.
Para orangtua kecewa karena sedikitnya kuota daya dari jalur bina lingkungan.
Linda, salah satu orangtua yang kecewa mengatakan, kuota untuk jalur bina lingkungan hanya 5 persen. Padahal, siswa yang mendaftar dari tiga kelurahan di sekitar sekolah itu banyak.
"Seharusnya Dinas Pendidikan menambah kouta kalau tidak bisa membangun sekolah baru di kecamatan ini. Kuota 5 persen itu sangat tidak cukup,” katanya.
Lindah menjelaskan, ia memilih jalur bina lingkungan agar anaknya sekolah bisa lebih dekat dari rumah sehingga meringankan biaya sekolah anak.
"Supaya lebih dekat saja, Pak. Kalau masalah nilai, memang nilai anak saya sedikit rendah, makanya saya ambil jalur bina lingkungan," ujarnya
Ketua Panitia PPDB SMPN 25 Tiban Indah, Hasnul Amri mengakui, dalam tahun ajaran 2017/2018 ini, memang jauh lebih banyak para orangtua dari tiga kelurahan yang mendaftarkan anaknya di sekolah itu.
Jumlah calon siswa di kawasan sekitar Tiban Indah bahkan mencapai ratusan orang.
Mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena petunjuk teknis Dinas Pendidikan hanya bisa menampung 5 persen dari jalur bina lingkungan.
Hasnul menjelaskan, jumlah siswa dari jalur bina lingkungan hanya 16 siswa dari 252 calon siswa yang diterima. Sementara siswa berprestasi non-akademik 7 siswa, jalur regular 202 siswa dan dari jalur siswa miskin berjumlah 27 siswa.
"Kalau jumlah kelas ada tujuh ruang kelas dengan daya tampung 36 siswa setiap satu kelas," ujarnya
Husnul mengatakan, meskipun pendaftaran dibuka lewat online, namun kebanyakan orangtua datang langsung mendaftar ker sekolah.
“Yang mendaftar lewat jalur online hanya 15 orang saja,” tambahnya.