Gadis Penderita Kanker Tulang Ini Hibur Ibunya yang Kerja Keras Menjaganya dengan Puisi
Selain mengaji untuk memperoleh kesembuhan, Ketty pernah menulis puisi untuk menyemangati ibunya, Nilawaty
Pihak Rumah Sakit Marta Friska angkat tangan sehingga merujuk Ketty ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik.
Selama menjalani pengobatan di RSUP HAM, Ketty berstatus pasien BPJS. Sebulan lamanya dirawat di sini, Ketty terpaksa ibunya bawa pulang ke rumah 10 hari menjelang Lebaran 2017.
Nilawaty membawa putrinya pulang agar tidak depresi. Faktor biaya untuk menambah asupan makanan di rumah sakit juga jadi persoalan lain.
Tak mau kalah dari putrinya, Nilawaty yang hidup menjanda ini terus berupaya mencari cara agar Ketty sembuh.
Ia harus membagi waktu menjaga Ketty sekaligus bekerja menghidupi keluarganya.
Gaji sebagai buruh lepas yang menjemur ikan asin di gudang Gabion Belawan milik orang lain tentulah tak cukup bagi Nilawaty untuk sekaligus membiaya keluarga dan ongkos pengobatan Ketty.
Terkadang Nilawaty menjadi tukang cuci piring di perhelatan pesta, lalu menyambi menjadi buruh cuci pakaian di sekitar rumahnya.
Bila bekerja, penghasilan Nilawaty pun kadang hanya Rp 50.000 dan paling tinggi Rp 70.000 per harinya.
"Kalau enggak kerja, di rumah sajalah kadang," aku Nilawaty.
Kondisi Ketty sangat memprihatinkan. Kedua pangkal pahanya mengecil, namun lutut kaki kanannya membesar.
Rambutnya rontok, tulang belulangnya menonjol.(*)