Korupsi Proyek KTP Elektronik
Rekam Jejak Setya Novanto: Pimpin Partai Golkar hingga Ditetapkan Tersangka Kasus E-KTP
Selain tersangkut perkara etik, sosok yang pernah mundur sebagai Ketua DPR itu juga pernah beberapa kali terseret sejumlah masalah di tanah air.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
BATAM.TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Setya Novanto (SN) ditetapkan sebagai tersangka keempat di kasus e-KTP.
Novanto yang kala itu menjabat sebagai Ketua Fraksi Golkar di DPR disangka telah mengkondisikan dalam pengadaan barang dan jasa proyek e-KTP.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjelaskan, Setya Novanto diduga memiliki peran dalam setiap proses pengadaan e-KTP. Mulai dari perencanaan hingga, pembahasan anggaran, hingga pengadaan barang dan jasa.
Akibat perbuatannya, Novanto yang kini menjabat sebagai Ketua DPR disangka melanggar Pasal 3 atau 2 ayat 1 UU Tipikor Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHPidana.
Lalu siapa sebenarnya sosok Setya Novanto?
Setya Novanto merupakan Ketua Umum Partai Golongan Karya hasil Musyawarah Luar Biasa 2016 lalu.
Sederet kasus selama ini mewarnai perjalanan politikus kelahiran Bandung, 12 November 1954 itu.
Selain tersangkut perkara etik, sosok yang pernah mundur sebagai Ketua DPR itu juga pernah beberapa kali terseret sejumlah masalah di tanah air.
Namun sebelum ini, Setya Novanto belum pernah dinyatakan bersalah dalam kasus hukum apapun.
Nama Setya Novanto pernah mencuat dalam kasus pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden saat meminta jatah saham PT Freeport Indonesia. Kasus ini telah membuat marah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Novanto juga sering bolak-balik ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diperiksa sebagai saksi karena namanya disebut dalam berbagai kasus, seperti korupsi e-KTP, suap Ketua MK Akil Mochtar, hingga kasus PON Riau.
Tak hanya itu, Novanto juga sempat membuat heboh publik tatkala hadir dalam kampanye bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump.
Perjalanan politik Novanto pada partai berlambang pohon beringin tersebut dimulai dari bawah. Namun, berkat kelihaiannya bergaul, Novanto berhasil dipercaya di berbagai posisi strategis.
Termasuk menjadi Bendahara Umum Kosgoro selama beberapa periode hingga akhirnya menjadi Bendahara Umum Partai Golkar.
Pada krisis Partai Golkar ketika terjadi dualisme kepengurusan, Novanto juga mendapat kepercayaan Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, untuk menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2014-2018.
Namun, belum tuntas masa jabatannya, Novanto memutuskan mengundurkan diri pada 16 Desember 2015 lalu setelah tersandung kasus dugaan pencatutan nama Presiden dan Wakil Presiden dalam permintaan saham PT Freeport Indonesia.
Pada pelaksanaan Munaslub Golkar ini, Novanto juga merupakan kandidat dengan harta kekayaan terbesar, yakni sebanyak Rp 114.769.292.837 dan 49.150 dollar AS,
Biodata lengkap Setya Novanto seperti dikutip dari Kompas.com 17 Mei 2016:
Nama lengkap: Setya Novanto
Tempat, tanggal lahir: Bandung, Jawa Barat, 12 November 1955
Agama: Islam
Jabatan: Anggota DPR RI (2014-2019)
Alamat kantor: Gedung DPR-RI Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10220
Alamat rumah: Jalan Wijaya XIII Nomor 19 RT 03 RW 03, Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Pendidikan:
- SD Negeri 6, Jakarta (1967)
- SMP Negeri 73, Jakarta (1970)
- SMA Negeri IX, Jakarta (1973)
- S-1 Universitas Trisakti, Jakarta (1983)
Perjalanan karier:
Pekerjaan :
- Pendiri CV Mandar Teguh
- Sales PT Sinar Mas Galaxi
- Kepala penjualan mobil wilayah Indonesia Timur
- Pendiri pompa bensin
- Pendiri PT Obor Swastika (peternakan)
- Direktur Utama PT Era Giat Prima
- Pedagang beras (1974-1974)
- Pemilik Tee Box Cafe & Resto Jakarta (1987)
- Direktur PT Dwisetya Indolestari Batam (1987)
- Komisaris Utama PT Nagoya Plaza Hotel Batam (1987)
- Komisaris Utama PT Bukit Ganit Mining Mandiri (1990)
- Direktur Umum PT Citra Permatasakti Persada (1991)
- Komisaris PT Multi Dwimakmur (1991)
- Komisaris PT Multi Dwisentosa (1991)
- Komisaris PT Bina Bayangkara (1991)
- Komisaris PT Solusindo Mitrasejati (1992)
- Komisaris Utama PT Orienta Sari Mahkota (1992)
- Managing Director PT Dwimarunda Makmur (1992)
- Direktur PT Menara Wenang Jakarta (1992-2004)
- Chairman Nova Group (1998)
- President Director PT Mulia Intanlestari (1999)
Legislatif:
- DPR dari Partai Golkar (1999-2004)
- DPR dari Partai Golkar (2004-2009)
- DPR dari Partai Golkar (2009-2014)
- DPR dari Partai Golkar (2014-2019)
- Ketua DPR periode 2014-2015
Kegiatan lain:
- Sekretaris Koordinator Bidang Pendidikan DPP Partai Golkar
- Bendahara Badan Pengendali Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPP Partai Golkar
- Wakil Ketua KONI
- Pembina Golf Putra Putri ABRI
- Wakil Ketua Yayasan Ki Hajar Dewantara
- Ketua Umum DPP Badan Musyawarah Pengusaha Swasta (Bamusha) Kosgoro
- Ketua Umum Yayasan Bina Generasi Bangsa
- Ketua DPP GM Kosgoro (1990-1994)
- Tim Pokja pertanggungjawaban DPP Golkar (1993-1998)
- Anggota Young President Organization (YPO) (1994)
- Wakil Sekjen Forum Pertemuan Asosiasi Pengusaha (FPAP) (1994-1998)
- Bendahara Masyarakat Telekomunikasi Indonesia (1994-1998)
- Anggota Pembina Lapangan Golf di Pulau Batam (1994-1997)
- Bendahara Lemkasi (1995-1997)
- Anggota Pembinaan Olahraga Generasi Muda Kosgoro (1995-1996)
- Ketua Umum Bamuhas Kosgoro (1995-1996)
- Bendahara KONI Pusat (1995-1999)
- Bendahara Umum SEA Games XXVI (1996)
- Wakil Bendahara PON XIV (1996)
- Wakil Ketua Umum Ikatan Alumni Trisakti (1996-2000)
- Bendahara Umum Proyek SEA Games XIV (1997)
- Bendahara Umum Olympic Games XXVI (1998)
- Wakil Bendahara Partai Golkar (1998-2003)
- Wakil Bendahara DPP Partai Golkar (1998-2004)
- Tim 13 Munaslub DPP Golkar (1998)
- Bendahara Bappilu DPP Partai Golkar (1999)
- Bendahara Tim Olimpiade Atlanta, AS (1999)
- Bendahara KONI Pusat (1999-2003)
- Bendahara Umum PPK Kosgoro 1957
- Bendahara Umum DPP Partai Golkar (2009-2013)
- Ketua Fraksi Partai Golkar (2015-sekarang)
Publikasi:
- Buku: Manajemen Presiden Soeharto: Penuturan 17 Menteri, Yayasan Bina Generasi Bangsa, Jakarta (1996)
Penghargaan:
- Indonesian Culture Award on ASEAN Program (1993)
- Indonesian Best Dressed Award (1993)
- ASEAN Entreprenuer Award (1993)
- Indonesian Culture Award on ASEAN Program (1994)
- Indonesian Year Books (1998)
Keluarga:
- Deisti Astriani Tagor, SH (istri)
- Anak: 4 (empat) orang