Sebaiknya Anda Tahu

Keren Bro! Semut Api Bikin "Menara Eiffel" Dengan Tubuh Sendiri, Persis Pepatah Ini!

Keren Bro! Semut Api Bikin "Menara Eiffel" Dengan Tubuh Sendiri, Persis Pepatah Ini!

Georgia Tech
Menara semut 

BATAM. TRIBUNNEWS.COM-Ibarat pepatah "Bersatu Kita Teguh, Bercerai Kita Runtuh", Kawanan semut api membuktikannya denga membuat menara dari tubuh mereka. Untuk mendapatkan wawasan mengenai cara memprogram kawanan robot mungil, para ilmuwan sedang mempelajari salah satu spesies semut api yang paling kohesif di alam.

Baca: Cantiknya! Antar Anak ke Sekolah, Gaya Berbusana Dian Sastro Tiba-tiba Heboh!

Baca: Terungkap! Inilah Nama Samaran Artis Hollywood Saat Menginap di Hotel, Berikut Daftarnya!

Baca: Bikin Merinding! Jasad 7 Tokoh Ini Digali Kembali Setelah Meninggal, Ini Alasannya!

Ketika serangga bekerja sama, kekuatan mereka perlu diperhitungkan. Makhluk-makhluk kecil itu mampu menggunakan tubuh mereka untuk menciptakan struktur menjulang dengan tinggi lebih dari 30 tumpukan semut.

Selain itu, mereka juga mampu menyusun diri menjadi sebuah rakit yang dapat mengapung di atas air, meskipun tangan manusia berusaha menenggelamkan mereka ke dalam air.

Peneliti di Georgia Institute of Technology telah bekerja bertahun-tahun untuk menganalisis bagaimana semut secara sosial dan fisik membentuk gumpalan yang rumit tanpa adanya pemimpin dan perencanaan sebelumnya.

Dalam sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal Royal Society Open Science, kamera berkecepatan tinggi menunjukkan koloni semut yang saling merapatkan diri untuk membentu suatu menara di sekitar tiang yang licin. Koordinasi tersebut menghasilkan struktur berbentuk lonceng, seperti menara Eiffel.

Para ilmuwan sebelumnya telah mengamati semut-semut yang menciptakan struktur menjulang ini dari tubuh mereka sendiri, dan video tersebut menyajikan tampilan baru pada fenomena ini.

Bagaimana mereka melakukannya?

Ternyata usaha untuk membuat menara ini tidaklah mudah. Menurut penelitian, seekor semut mampu menopang tiga semut lainnya, yang terhubung dengan bantalan lengket di kakinya.

Jika semut di bawah telah menanggung beban yang lebih berat dari yang seharusnya, semut-semut di atas akan berjatuhan layaknya hujan deras. Dengan saling berebut satu sama lain untuk naik ke atas, mereka bisa membangun basis yang kokoh, saling membangun dari bawah ke atas.

Para ilmuwan percaya bahwa perilaku ini digunakan sebagai struktur sementara setelah terjadinya “banjir semut” tersebut. Penskalaan struktur yang tinggi memungkinkan mereka untuk berburu ruang kosong di mana mereka dapat membuat rumah baru.

Karena semut-semut itu terus tenggelam, mereka harus berulang kali memanjat satu sama lain hingga mencapai tempat berlindung, menjadikan menara tersebut lebih dinamis daripada statis.

"Sebaliknya, semut-semut itu beredar seperti air mancur,” ungkap salah satu penulis penelitian tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved