Motion
Komunitas Ontel Batam Asli, Kerap Berdandan ala Soekarno-Hatta
Anggota Komunitas Ontel Batam Asli kerap berdandan sesuai dengan tema klasik model sepeda ontel yang identik dengan zaman perjuangan Indonesia.
Memang di satu sisi terlihat sangat ketinggalan zaman, namun di sisi lain sangat unik dan antik. Keberadaan sepeda ini pun kini menarik perhatian karena memang tampak langka.
Saptono, ketua Koba Batam, mengatakan menggunakan sepeda ontel memberikan kebanggaan dan kesenagan tersendiri.
"Memang terlihat sangat jadul dan sangat ketinggalan zaman, namun di dalamnya kita sebagai pecinta ontel sangat senang dan ada kebahagian tersendiri,"kata Saptono.
Rata-rata sepeda ontel yang dimiliki anggota Koba adalah peninggalan orang tua maupun kakek-nenek mereka. Bahkan ada sepeda ontel tertua yang dimiliki anggota Koba yang dibuat tahun 1936.
"Ini sepeda yang paling tua dan saat ini kita berusaha menjaga dan mempertahankan keasliannya,"kata Saptono sembari menunjukkan sepeda dimaksud. (*)
Dirawat seperti Anak Sendiri
AGAR tetap bisa digunakan dan tetap cantik dipandang mata, anggota Komunitas Ontel Batam Asli (Koba), melakukan perawatan sepeda ontel mereka seperti anak sendiri.
Tidak pernah lewat dalam satu minggu tanpa memberi perawatan terhadap sepeda ontel yang mereka miliki. Bahkan di dalam rumah, ada tempat khusus untuk meletakkan sepeda ontel tersebut. Mereka tidak meletakkannya sembarangan agar tidak rusak karena cuaca dan tidak hilang dicuri maling.
Samsul, anggota Koba yang sering dijuluki “dokter” sepeda ontel mengatakan perawatan sepeda ontel sebenarnya sangat mudah, namun pelaksanaannya yang sedikit menjenuhkan.
"Sepeda ontel yang kita miliki semuanya masih asli, dimana bahan yang digunakan untuk pembuatan sepeda tersebut dari besi campuran baja,"katanya.
Sebab itu, tambahnya, perawatannya mudah, dimana seluruh rangka sepeda harus selalu dioseli dengan minyak agar tidak berkarat dan tidak kropos.
"Sepeda tua ini juga jangan dibiarkan di luar, agar tidak berkarat,"kata Samsul.
Memiliki sepada zaman dulu bukanlah memang tidaklah segampang yang dibayangkan karena selain harus rajin perawatan tapi juga sulit mendapatkan suku cadang.
"Untuk mencari orderdilnya kita butuh perjuangan, bukan hanya waktu yang habis begitu juga uang. Itupun belum tentu dapat apa yang kita perlukan," sambung Samsul.
Untuk mendapatkan onderdil sepeda ontel, dirinya dan anggota Koba lainnya harus mencarinya sampai ke Yogjakarta.
