Kualifikasi Piala Asia U23 2018

Lawan Mongolia Sore Ini. Tidak Boleh Ada Kesalahan. Mainkan Evan Dimas dan Hansamu

Sebagai pengatur tempo serangan, Evan sering turun meminta bola untuk kemudian beroperasi di garis tengah

Editor: Mairi Nandarson
KUKUH WAHYUDI/BOLA/JUARA.NET
Aksi gelandang timnas Indoneisa, Evan Dimas, saat melawan Filipina dalam laga Piala AFF 2016 di Philippine Sports Stadium, Bocaue, Selasa (22/11/2016). 

Pada saat yang pas, Evan bisa melepas umpan ke belakang bek lawan demi memaksimalkan kecepatan para penyerang sayap.

Jangan lupa, pola seperti inilah yang berujung pada gol Thailand ke gawang Mongolia U-22.

Kekuatan lini belakang, yang dianggap sebagai biang keladi di laga melawan Malaysia U-22, boleh jadi juga akan terangkat oleh Hansamu.

Tapi, kehadiran bek milik Barito Putera ini sekali pun tak akan berguna bila lini belakang tak betul-betul waspada sepanjang 90 menit.

Hal ini tak lepas dari gaya bermain Mongolia U-22. Tim asuhan Michael Weiss kerap memperagakan operan panjang ke lini depan.

Pola seperti ini pula yang berujung pada hadiah penalti saat menghadapi Thailand. Sedikit saja Bagas Adi Nugroho cs lengah, alamat neraka yang bakal terjadi.

Tim lawan siap mengintai peluang menciptakan mimpi buruk itu.

"Indonesia merupakan tim hebat dan lebih diunggulkan. Mereka kebobolan dua gol dari set-piece, tapi secara keseluruhan merupakan tim bagus. Hanya, segalanya dapat terjadi di sepakbola," ucap Weiss.(*)

Sumber: Bola
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved