Siapa Siti Masitha yang Diciduk KPK? Lihat Profil dan Foto-foto Walikota Cantik dan Modis Ini

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menangkap tangan seorang kepala daerah, yakni Walikota Tegal, Siti Masitha Soeparno.

Penangkapan wali kota yang berparas cantik ini terkait dengan suap dana kesehatan pada lingkup Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah.

Petugas pun turut mengamankan uang suap yang belum dipastikan nilainya. Namun, menurut informasi yang berkembang, nilainya mencapai Rp 300 juta.

Masitha atau dikenal Bunda Sitha, lahir di Jakarta, 10 Januari 1964 atau berusia 53 tahun.

Menjabat walikota sejak 23 Maret 2014, berpasangan dengan M Nursholeh.

Dia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Soeparno.

Bunda Sitha mengenyam pendidikan dasar dan menengahnya di Palembang, Sumatra Selatan.

Setelah itu dia melanjutkan pendidikannya di Thailand, Belanda, dan Amerika Serikat.

Dari sekolahnya di luar negeri, bidang yang dikuasai adalah perhotelan, kecantikan, dan manajemen.

Karenanya, jangan heran jika Sitha sangat memperhatikan penampilannya. 

Ia selalu tampil modis di setiap kegiatan, meskipun berpakaian dinas.

Bahkan, rambutnya juga dicat pirang, mengikuti gaya anak muda.

Sitha juga aktif berorganisasi, antara lain Wanita Indonesia Tanpa Tembakau (WITT), Yayasan Penyantun Anak Asma (YAPNAS), dan Perempuan untuk Negeri (PuN).

Meskipun terkenal aktif di bergagai kegiatan sosial, Bunda Sitha juga terkenal keras.

Ia pernah menon-jobkan 14 PNS gara-gara mengkritiknya.

Sebelum mencalonkan diri sebagai pemimpin Kota Tegal, Bunda Sitha adalah seorang wanita karir yang sukses dan bekerja di sejumlah perusahaan ternama.

Sitha bergabung ke politik pada Pemilu lalu dan menjadi calon legislatif dari Partai NasDem untuk daerah pemilihan Jawa Barat I.

Berikut karir Bunda Sitha:

* President Director PT Reksa Solidus (2011),

* Public Relation Director PT Infrastructure Asia (2010 - 2011),

* Business Development Director PT. Royalindo Convention International,

* Business Development Director PT Attaqwa Garuda Insani Tours dan Travel (2010),

* Komisaris PT Attaqwa Garuda Insani Tours & Travel (1998-2004),

* Managing Director PT Sayap Garuda Indah (1998 - 2000),

* Komisaris PT Sayap Garuda Indah (1988 - 1998),

* Assistant Executive Housekeeper Mandarin Oriental Hotel (1987-1988),

* Director of Promotion & Development John Robert Power School (1986 - 1987),

* Management Trainee Jakarta Intemational Hilton Hotel (1986),

* Assistant Manager Front Office Departnent Jakarta Intemational Hilton Hotel (1985-1986),

* Junior Assistant Manager Front Offrce Department, Jakarta Intemational Hilton Hotel (1985),

* Management Trainee Fransrrter Hof Hotel - Frankfurt AM (1984 - 1985).

Dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK, Sitha terakhir kali melaporkan kekayaannya pada Agustus 2013 lalu, saat mencalonkan diri jadi Walikota Tegal.

Dalam dokumen tersebut, Sitha diketahui memiliki harta tidak bergerak sebesar Rp 852.791.000.

Itu termasuk tanah dan bangunan seluas 252 dan 175 meter persegi di Jakarta Selatan yang diperoleh dari usaha sendiri dan dana hibah.

Sitha juga memiliki kendaraan senilai Rp 505.000.000, antara lain Honda Freed, Toyota Avanza dan Honda Brio.

Selain itu, memiliki harta bergerak lainnya senilai Rp 50.475.000.

Ia juga memiliki logam mulia senilai Rp 29.700.000 serta giro senilai Rp 14.000.000.

Total jenderal kekayaannya saat itu adalah Rp 1.451.966.000.