MERINDING. Begini Kesaksian Warga Soal Pembantaian Muslim Rohingya di Rakhine
Pegiat Arakan Project, Chris Lewa, mengatakan, kelompok pengamanan swakarsa di Rakhine ikut dalam pembakaran desa-desa yang dihuni warga Rohingya.
"Angka ini kami dapatkan dari jumlah korban yang telah dikubur," kata dia sambil menambahkan bahwa insiden ini terjadi pada hari Minggu (27/8/2017).
Operasi pembersihan
Pemerintah Myanmar tidak membolehkan wartawan masuk ke kawasan Rakhine, sehingga pernyataan di atas belum bisa diverifikasi.
Namun, foto-foto yang didapatkan wartawan memperlihatkan desa-desa yang dibakar dan juga para korban yang mengalami luka tembak.
PBB mengatakan hampir 40.000 warga Rohingya mengungsi ke Banglades dalam sepekan terakhir.
Krisis terbaru dipicu oleh serangan oleh milisi Rohingya terhadap beberapa pos keamanan pekan lalu, yang kemudian dibalas dengan aksi militer oleh pemerintah Myanmar.
Sumber militer Myanmar mengatakan, tak kurang dari 400 orang tewas dalam gelombang kekerasan terbaru ini.
Dubes Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengecam keras serangan milisi Rohingya, tapi juga mendesak militer Myanmar untuk tidak menyerang warga sipil yang tidak berdosa.
Haley mengatakan, aparat keamanan Myanmar wajib mematuhi hukum kemanusiaan internasional, dengan tidak menyerang warga sipil atau petugas bantuan kemanusiaan.
Namun, militer Myanmar mengatakan apa yang mereka lakukan adalah operasi membersihkan Rakhine dari unsur-unsur teroris. (*)
*Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul : "Kami Dengar, Orang-orang Berteriak Bakar, Bakar, Bakar..."