Ciputra Bangun Superblock CitraPlaza di Nagoya. Investasi Mega Proyek Ini Mencengangkan

Menurut Director Ciputra Group Hendry Tamzel, bagi Batam, Nagoya memiliki nilai sangat strategis di sektor perdagangan dan pariwisata Kota Batam.

perspektif
Superblock CitraPlaza Nagoya yang akan dibangun Ciputra Group di kawasan Nagoya City Walk seluas 4,5 hektare 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Kawasan Nagoya sejak Kota Batam dibangun, memang disiapkan sebagai Central Business District (CBD).

Hingga saat ini, pusat perputaran uang di sektor perdagangan masih di kawasan Nagoya dan Jodoh.

Kota yangmemiliki sejarah panjang ini berkontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian Kota Batam dari masa ke masa.

Sehingga tidak heran, jika Nagoya menjadi magnet bagi sektor perdagangan, pariwisata dan hiburan.

Sektor properti pun masih menggeliat di kawasan ini, namun tentunya untuk kelas platinum.

Nah, salah satu yang tertarik untuk mengembangkan properti di Nagoya adalah pengembang besar nasional, Ciputra Group.

Ciputra akan meliris satu mega proyek properti, yakni CitraPlaza Nagoya.

Mengapa Nagoya? Menurut Director Ciputra Group Hendry Tamzel, bagi Batam, Nagoya memiliki nilai sangat strategis di sektor perdagangan dan pariwisata Kota Batam.

Selain pertokoan dan pusat perbelanjaan yang menawarkan barang-barang berkualitas dan branded, di kawasan Nagoya juga dipenuhi dengan hotel dan jasa pariwisata lainnya.

Inilah yang membuat Nagoya tidak pernah sepi dari pelancong baik dalam maupun luar negeri.

“Kawasan Nagoya adalah distrik komersial yang menjadi ikon sentra perdagangan modern dan pusat lifestyle, sekaligus kawasan hunian terbeken di Kota Batam. Kawasan ini merupakan kota tua yang banyak melahirkan orang-orang sukses dari generasi ke generasi,” ungkap Hendry.

Hendry mengatakan, semua aktifitas manusia dapat dilakukan di Nagoya.

Mulai dari bersantai (hangout), berbelanja, rekreasi, bekerja, berbisnis, dan lain sebagainya, semua dapat dilakukan di small metropolis ini.

Tidak ada wilayah lain di Kota Batam yang township facilities-nya selengkap dan seramai Nagoya.

Di tengah kepadatan bisnis di kawasan Nagoya, kata Hendry, sudah sangat sulit mendapatkan lahan atau tanah yang idle (mengangur), sehingga kalau pun ada, harganya pasti selangit.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved