BATAM TERKINI

Cegah Peredaran Narkoba di Lapas, Ini Rencana Kalapas Kelas IIA Barelang

Marlik mengatakan, tahun 2017, sudah dua kali petugas mendapatkan barang bukti. Namun yang pertama orangnya sudah keburu pulang.

TRIBUNBATAM/IANPERTANIAN
Petugas menunjukan barang bukti yang ditemukan Lembaga Pmemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Barelang Batam, saat seorang wanita (inzet) mencoba memasukkan narkoba jenis sabu-sabu ke Lapas, Jumat (22/9/2017) 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Lembaga pemasyarakat (Lapas) kelas IIA Barelang, Batam, akan membuat pintu X-ray untuk pemeriksaan pengunjung yang datang ke Lapas Barelang.

"Ke depan kita akan coba ajukan untuk pembelian alat detektor agar tidak terjadi lagi kecolongan," kata Marlik Subiyanto, kepala Lapas Kelas IIA Barelang Batam, Jumat (22/9/2017).

Marlik mengatakan, tahun 2017, sudah dua kali petugas mendapatkan barang bukti. Namun yang pertama orangnya sudah keburu pulang, dan barangnya diletakkan di dalam Lapas. "Jadi yang pertama itu kita tidak tahu siapa pemiliknya," kata Marlik.

Baca: BREAKINGNEWS. Seorang Wanita Tertangkap Selipkan Sabu di Organ Intim saat Kunjungi Lapas Barelang

Baca: Gemetar dan Bilang Takut Dipenjara, Begini Kronologi Penyelundupan Sabu di Lapas Barelang

Baca: NGERI! Pesawat Citilink Rute Batam - Kualanamu Ini Mendadak Diserang Ribuan Lebah saat Mendarat

Marlik mengatakan, selama ini pemeriksaan sudah dilaksanakan secara maksimal, namun masih saja ada pengunjung yang berusaha memasukkan barang haram ke dalam Lapas.

"Pemeriksaan yang kita lakukan, mulai dari penggeledahan pengunjung dan pemeriksaan barang bawaan, kalau untuk alat pendeteksi kita belum punya,"katanya.

Sementara untuk pemeriksaan sampai semua pakaiyan dibuka hanya untuk pengunjung yang gelegatnya mencurigakan.

"Pemeriksaan yang kita lakukan hanya sebatas penggeladahan dan pemeriksaan barang bawaan, tidak sampai buka pakaian,"katanya.

Dia juga mengatakan jika pengunjung membawa barang haram dengan diselipkan di dalam organ vital seperti yang diamankan oleh pegawainya, sangat sulit terdeteksi. "Makanya ke depan kita akan coba ajukan alat pendeteksi agar tidak terjadi hal yang sama," kata marlik Subiyanto. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved