Kena Sanksi Gara-gara Bercelana Pendek. Khairul : Tak Mungkin Main Futsal Pakai Sarung

Khairul menambahkan, dia selalu memakai celana pendek untuk bermain futsal selama puluhan tahun sejak zaman dia masih bersekolah.

KOMPAS
Ilustrasi celana pendek 

BATAM.TRIBUNNEWS.COM, KELANTAN - Alangkah kagetnya Wan Khairul Hayyee Wali ketika dia diberi surat peringatan oleh otoritas Penegakan HukumAgama di negara bagian Kelantan, Malaysia.

Situs berita The Star, Malaysia, melaporkan, Kamis (29/9/2017), pria berusia 30 tahun itu dinyatakan telah melanggar hukum Syariah di Kelantan karena memakai celana pendek.

“Saya sungguh kaget ketika petugas memberi surat bahwa saya telah melanggar hukum Syariah dengan memakai sesuatu yang memperlihatkan bagian lutut,” ucap Khairul.

Khairul menambahkan, dia selalu memakai celana pendek untuk bermain futsal selama puluhan tahun sejak zaman dia masih bersekolah.

“Bagaimana mungkin saya bermain futsal dengan memakai sarung,” lanjutnya.

Khairul sendiri sedang membeli burger di pinggir jalan untuk bersiap bermain futsal ketika dia mendapat surat peringatan itu.

Akibat pelanggarannya ini, Khairul diperintahkan untuk menjalani sesi pembinaan. Jika menolak menghadiri dia akan didenda sebesar 1000 Ringgit (sekitar Rp 3.2 juta).

Khairul mengatakan dia berencana menghadiri sesi pembinaan itu.

Baca: BNNK Batam Razia Tempat Kos hingga Hotel. 13 Orang Positif Narkoba, 2 Diantaranya Wanita

Baca: Berstatus Tersangka, Begini Isi Cuitan Jonru Sebelum Ditahan. Netizen Ribut di Facebook

Baca: HEBOH! Demi Materi, Ayah Termuda di Inggris Ini Ternyata Korban Rekayasa

Rupanya bukan hanya Khairul yang diberi peringatan “Polisi Agama” di Kelantan juga menahan 11 orang karena berbusana tidak layak.

Empat di antaranya adalah wanita yang dinilai berbusana terlalu ketat.

Mohammad Fadzuli Mohamad Zain, deputi direktur Departemen Penegakan Hukum Agama Kelantan membela peristiwa ini dengan mengatakan peringatan diberikan untuk mendidik warga.

“Sebelumnya ada peristiwa yang sama. Setelah menjalani sesi pembinaan, mereka akhirnya mengetahui kenapa perbuatan mereka salah,” kata Fadzuli menjelaskan.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved