Tertera dalam Paradise Papers, Begini Respons Prabowo, Tommy, Mamiek Soeharto dan Sandiaga

Dilansir dari CNN Money, proyek tersebut didasarkan pada lebih dari 13,4 juta dokumen yang disimpan pada 1950 hingga 2016.

Indianexpress.com

Menurut laporan lokal pada tahun 1997, perusahaan patungan tersebut memberi Tommy Soeharto dan konsesi mitra Australianya untuk memasang papan reklame pinggir jalan di negara bagian Victoria, Filipina, Malaysia, Myanmar dan China.

Perusahaan ini ditutup di Bermuda pada tahun 2003 dan dicatat oleh Appleby sebagai "debitur buruk".

Sementara itu, Mamiek Soeharto adalah wakil presiden Golden Spike Pasiriaman Ltd. dan pemilik saham Golden Spike South Sumatra Ltd bersama Maher Algadri.

Kedua perusahaan tersebut terdaftar di Bermuda pada 1990-an dan sekarang telah ditutup.

Mengenai kasus ini, baik Tommy maupun Mamiek belum memberi komentar apapun.

Selain itu, nama Prabowo Subianto pun juga tercantum di situs tersebut.

Prabowo adalah direktur dan wakil ketua Sumber Daya Energi Nusantara yang terdaftar di Bermuda.

Perusahaan yang terdaftar pada tahun 2001 terdaftar sebagai "debitur yang buruk," menurut catatan Appleby dan ditutup pada tahun 2004.

Perusahaan Singapura yang juga bernama Nusantara Energy Resources sekarang menjadi bagian dari Grup Nusantara, sebuah perusahaan sumber daya yang sebagian dikendalikan oleh Prabowo, menurut Indonesia media.

Berkaitan dengan laporan ini, wakil Partai Gerindra, Fadli Zon memberikan tanggapan.

Ia mengatakan Prabowo tidak memiliki hubungan denga perusahaan Nusantara Energy Resouces.

Ia juga menyangkal bahwa perusahaan tersebut didirikan untuk menghindari pajak. 

Wakil Gubernur Sandiaga Uno berkomentar singkat saat ditanya wartawan. Sandi mengatakan dirinya baru membaca di media online nasional soal paradise paper.

"Yang baru satu yang saya sampaikan, saya sendiri tadi baru baca tapi ada satu artikel baca di kompas.com atau di CNN yang cerita tentang paradise paper‎," kata Sandiaga di Balaikota DKI Jakarta, Senin, (6/11/2017).

Sandiaga tidak berkomentar lagi soal data yang menyeret namanya tersebut.

‎ Ia hanya mengatakan akan menelusuri soal berita tersebut. "Nanti saya akan gali lagi," katanya.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved