MotoGP Valencia - Sejarah Tak Memihak Dovizioso. Marquez Hanya Bisa Kalah karena 1 Hal Ini
Persaingan juara dunia MotoGP 2017 ditentukan hingga seri terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia Spanyol, Minggu (12/11/2017).
Para pebalap yang bersaing di seri terakhir ini di tengah panasnya isu politik di Spanyol.
Apalagi kalau bukan isu referendum Catalonia untuk memisahkan diri dari negara Spanyol.
Semangat pemisahan diri itu tentunya juga membakar Marc Marquez yang berasal dari Catalonia.
Pebalap 24 tahun itu lahir di Cervera, Catalunia, kendati ia sendiri tidak mau terpengaruh dengan isu politik tersebut.
Hanya saja, bersaing di depan publik sendiri, tentunya akan memacu Marquez untuk merayakan gelar juara dunia.
2. Gengsi Spanyol
MotoGP berbeda dengan Formula 1 yang lebih mengedepankan team ketimbang negara.
Di MotoGP, rivalitas pebalap Spanyol dengan Italia sudah terjadi sejak dulu.
Apalagi Sirkuit Valencia, selama ini selalu menjadi gengsi tersendiri bagi pebalap-pebalap Spanyol untuk meraih podium.

Karenanya, tidak hanya Marc Marquez, pebalap Ducati Jorge Lorenzo diperkirakan akan tampil habis-habisan untuk menutup MotoGP 2017 dengan pesta sampanye terakhir.
Dalam sejarah MotoGP, pebalap yang paling banyak memenangkan sirkuit ini adalah Jorge Lorenzo dengan empat gelar (2010, 2013, 2015, 2016) saat masih menunggangi Yamaha.
Peraih podium terbanyak lainnya di MotoGP juga masih dari Spanyol, Dani Pedrosa yang juga kompatriotnya Marquez.
kendati demikian, Pedrosa mencatat rekor sebagai pebalap terbanyak memenangkan lomba memenangkan enam kejuaraan, terdiri atas 1 gelar 125cc (2002), dua gelar 250cc (2004,2005) dan tiga gelar MotoGP (2007, 2009 dan 2011).
Pebalap di luar Spanyol yang mencatat hasil impresif di Valencia barulah Casey Stoner yang memenangkan gelar tahun 2008 (Ducati) dan 2011 (Honda).