TERUNGKAP! Ada 4 Napi yang Berencana Kabur dari Lapas. Dua Orang Gagal Karena Ini

Kesepakatan kita, waktu yang dibutuhkan untuk kabur hanya dua menit. Tapi karena yang satunya (Ujang) kelamaan datang, kami tinggal

Muhammad Efendi, napi Lapas Tanjungpinang yang kabur setelah ditangkap. Kanan: Jajaran polisi dari Polres Tanjungpinang melakukan patroli untuk mengejar satu napi lainnya bernama Rio. 

Laporan Aminuddin, Bintan

TRIBUNBATAM, id, BINTAN - "Berhenti atau saya tembak..!!"suara itu memecah keheningan malam di sekitar area Masjid Raya Kawal, Jumat (10/11/2017) dini hari atau pukul 01.30 WIB.

Peringatan itu membuat Muhammad Efendi gemetaran sehingga menghentikan pelarianya.

Namun, satu napi lainnya yang kabur dari Lapas Tanjungpinang, Rio Syaripan, tetap memilih kabur.

Efendi tertangkap. Sedangkan Rio menghilang di semak-semak di kegelapan malam, dan sampai saat ini terus diburu polisi gabungan dari Polsek Gunung Kijang dan Polres Bintan.

Pantauan Tribun pada Jumat sore di Makopolsek Gunung Kijang, polisi dengan sigap terus patroli memburu Rio.

Baca: Kabur Pakai Sarung, Dua Napi Lapas Bintan Ini Izin Salat Berjamaah

Baca: BREAKINGNEWS Dua Napi yang Kabur dari Lapas Bintan Tertangkap. Ini lokasi Penangkapannya

Baca: Kisah Tertangkapnya Napi yang Kabur dari Lapas Tanjungpinang, Gara-gara Buang Bungkus Plastik

Tertangkapnya Muhammad Efendi membuka jalianan cerita lain terkait aksi kabur dari lapas.

menurut cerita Efendi kepada polisi, sebenarnya ada empat napi yang merencanakan kabur dari lapas.

Efendi menyebut nama Ujang, napi lain di Lapas yang awalnya mengusulkan kabur.

Ujang juga menginap di blok F1 bersama Efendi dan Rio.

Selain Ujang, ada satu napi lain yang ingin ikut serta dalam pelarian. Efendi lupa namanya. "Yang pasti ada empat orang, satu lupa namanya," kata dia.

Rencana itu kemudian dilakukan Rabu malam waktu magrib.

Namun, saat waktunya tiba, ternyata Ujang si pemilik ide tak datang datang.

Tinggal tiga napi yang berencana kabur.

Tapi, satu napi yang tak disebutkan namanya itu gagal kabur akibat kelamaan memanjat tembok lapas.

Jadi yang lolos hanya Effendi dan Rio.

“Kesepakatan kita, waktu yang dibutuhkan untuk kabur hanya dua menit. Tapi karena yang satunya (Ujang) kelamaan datang, kami tinggal dan tidak jadi ikut kabur,” kata Efendi.

Rencananya,  setelah kabur dari Lapas adalah ke Tanjungpinang selanjutnya ke Batam.

Namun pelarian Efendi terhenti di tangan Ipda Nyoman, seorang kanit di Polsek Gunung Kijang yang berhasil menyergapnya saat patroli pada Jumat dinihari.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved