PERKENALKAN! Sadio Mane, Tanpa Alkohol, Tanpa Mobil Mewah, Kisahnya Getir Menuju Liverpool

Bintang kelahiran Sedhiou, Senegal ini menegaskan, dia tidak akan sekalipun menyentuh minuman keras kerana itu bertentangan dengan agamanya, Islam.

ANTHONY DEVLIN/AFP
Para pemain Liverpool merayakan gol Sadio Mane ke gawang Arsenal pada partai partai Liga Inggris di Stadion Anfield, Minggu (27/8/2017) 

Tidak mudah, tetapi Sadio Mane terus berusaha, sampai akhirnya sang ayah luluh.

Di usia 15 tahun, Sadio Mane menuiggalkan kampung halamannya, menempuh perjalanan 500 kilometer ke arah utara, menuju Dakar, ibu kota Senegal.

Bahkan, sang ayah yang sebelumnya menolak, ikut mengantarkannya bersama abang laki-lakinya.

“Saya tinggalkan kampung halaman menuju ibukota karena saat itu adaa pemilihan sebuah akademi sepak bola,” katanya.

Setibanya di Dakar, ia sempat minder karena banyak sekali remaja seusianya ikut pemilihan di akademi yang bernama Generation Foot itu.

Berkat motivasi kuat sang ayah da abangnya, Sadio Mane akhirnya terpilih.

“Ada hal lucu yang dan tidak mungkin saya lupakan. Saat sedang menunggu giliran, ada seorang lelaki yang sudah berumur memperhatikan saya seperti saya berada di tempat yang salah.”

“Dia tanya saya, apakah kamu ingin mengikuti tes? Saya jawab iya,” ceritanya.

“Dia berkata lagi, ‘dengan sepatu begini? Bagaimana kamu bisa main dengan sepatu yang sangat teruk, kotor dan koyak’.”

Selain itu, pria itu menyoroti celana pendek yang dipakainya bukanlah celana untuk pemain sepak bola.

Ternyata pria itu adalah pelatih di akademi itu.

Ketika Sadio Mane memperlihatkan kemampuannya, pria itu kembali mendekat.

“Saya mau kamu. Kamu bisa bermain bersama skuad saya.”

Sejak itu, nasib Sadio Mane berubah dan pria kampung ini pun tak menyia-nyiakan kesempatan yang diperolehnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved