KISAH TELADAN: Gaji Kecil, Beginilah Cara Anggota Brimob Ini Hidupi 64 Anak Asuhnya Selama 10 Tahun

Meski tak bergaji lebih, Brigpol Rochmat Tri Marwoto (40), tak pernah menyerah berjuang menghidupi 64 anak asuhnya.

KOMPAS.com/Dokumentasi Brigpol Rochmat
Brigadir Rochmat bersama istri dan anak asuhnya berfoto bersama usai mendapatkan piagam penghargaan dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin, Selasa (21/11/2017). 

Baca: Jadi Andalan Presiden Soekarno, Sanggup Imbangi Pasukan Elite Inggris! Menpor Kini Bernama Brimob!

Perjuangan keras Rochmat menghidupi 64 anak asuh, tak luput dari bantuan Helmiyah (38), istrinya. Helmiyah mengaku bangga menjadi istri Rochmat. Pasalnya, suaminya merupakan sosok pria pekerja keras dan memiliki jiwa sosial yang tinggi.

Sosok pekerja keras Rochmat terlihat manakala selepas pulang dinas, suaminya langsung pergi ke kebun untuk merawat tanaman jahe, cengkih, dan durian. Uang dari penjualan hasil kebun milik Rochmat digunakan untuk membiayai seluruh kebutuhan anak asuhnya.

"Bapak itu pekerja keras. Setelah pulang kantor, Bapak tidak tidur, tetapi langsung ke kebun," ujar dia.

Dia pun merasa tidak pernah terbebani karena harus mengurusi anak asuh yang ditampung oleh suaminya. Dia mengaku senang rumahnya ada banyak anak-anak.

Untuk menampung anak-anak asuh, tiga kamar tidur khusus dipakai untuk tidur anak-anak perempuan. Sementara anak-anak laki-laki tidur di toko buah.

Helmi mengatakan, saat ini terdapat 15 anak asuh. Satu anak duduk di bangku TK, satu anak di SMP, tujuh anak di SMA, dan enam anak kuliah di STAIM Magetan. 

Dalam sebulan, rata-rata ia harus mengeluarkan biaya Rp 8 juta untuk makan dan uang saku anak asuhnya.

Tak pelak, setiap hari dia harus memasak delapan kilogram beras. Belum ditambah dengan lauk-pauk yang harus disediakan setiap hari.

Meski berstatus anak asuh, Helmi memperlakukan anak-anak asuh layaknya anak kandungnya sendiri.

Dia tidak pernah pilih kasih dalam memberikan perhatian.

Selama 10 tahun bersama anak asuh, Helmi mengaku lebih banyak sukanya dibandingkan dengan dukanya. Dia lebih senang lantaran banyak anak-anak di rumahnya sehingga bisa saling bercerita dan berbagi. (kompas.com/Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved