Motion

Gabung MRT MX Team Tanjungpinang Tak Cuma Modal Berani Balap Aja

Jenis olah raga ini terbilang sangat ekstrem. Karenanya tidak semua mental pengendara motor berani menjajal olah raga ini.

ISTIMEWA
Mottocross 

Selain latihan di lapangan, instruksi pemahaman soal otomotif menjadi penting. Tidak hanya memiliki keberanian saja, melainkan seorang pembalap butuh juga pemahaman otomotif. Oleh karenanya, komunitas ini juga mengajarkan tentang otomotif. (*)

Berharap Pemerintah Sediakan Sirkuit

KOMUNITAS MRT MX Team ini turut merangkul anak-anak yang baru tamat sekolah. Harapannya dengan mengikuti program pembinaan melalui workshop otomotif dan bahasa Inggris. Pembinaan dilakukan karena tak semua anak yang baru tamat sekolah langsung mendapatkan pekerjaan.

"Banyak anak baru tamat sekolah bingung mau kemana dalam menentukan jati dirinya. Di sini kita coba mewadahi anak-anak yang minat dengan pengembangan kemampuan otomotif," ujarnya.

Kata dia, dalam dunia otomotif perlu peran semua pihak. Seperti halnya pemerintah juga dibutuhkan peranya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) melalui dukungan sarana-dan prasarana yang mumpuni.

Tanpa itu, mustahil Kepri akan dikenal lebih luas di tingkat Nasional dan maupun internasional. Hal itu akan terwujud dengan tekat bersama membenahi olah raga ini.

"Ke depan rivalitas semakin ketat. Kita memang sudah harus mulai membenah kembali agar Tanjungpinang ini dapat memunculkan banyak bibit baru,” katanya.

Menurutnya, kemajuan dunia balap butuh dukungan banyak pihak. Tak terkecuali pemerintah Kepri yang diharapkan mau berperan aktif dalam memperhatikan olah raga ini.

"Penting sekali sarana olah raga ini. Teman-teman club atau komunitas ini sangat berharap pemerintah bisa menyediakan tempat untuk latihan dalam bentuk sirkuit. Di situ juga jadi ukuran kemajuan olah raga. Karena selama ini kita latihan di tempat yang apa adanya. Seperti di Kijang, Gesek, dan Dompak," tuturnya.

Riki yang juga mekanik motor cross ini menilai banyak sisi Positif juga Kepri memiliki wadah khusus menampung generasi balap khususnya di Tanjungpinang. Dengan adanya sirkuit, kata Riki balap liar di Tanjungpinang akan dapat dikurangi.

"Pastilah (mengurangi balap liar) kalau itu. Karena wadah ini sangat penting untuk menyalurkan bibit-bibit berprestasi. Karena bagi saya, kalau sudah pernah turun ke Sirkuit, kita tak mau lagi balap dijalanan liar," tuturnya. (*)

Banyak Torehkan Prestasi

TANPA sirkuit yang paten ternyata tidak menghalangi mereka generasi crosser asal Tanjungpinang untuk mencetak prestasi dikancah nasional.

Nyata-nyata sejumlah torehan prestasi sudah dikantongi mereka. Baik itu Kejuraraan Daerah (Kejurda) maupun kejuaraan Nasional (Kejurnas).

Mottocross
(ISTIMEWA)

Riki mengatakan, dalam kejuaraan daerah prestasi cukup gemilang dengan mendominasi kejuaraan dari tahun 2006 hingga 2010 di tingkat plat satu. Sedangkan di Kejuaraan Nasional, MRT MX Team telah menjuarai motor cross tahun 2007 dan 2008 di Garut.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved