INI NYATA. Anak Ini Bernama TAHANAN PBB. Nama Adiknya TAHANAN PBB NOMOR DUA

Tahanan PBB lahir pada 31 Agustus 2003 ini lahir dari pasangan Mohammad Yaqub dan Akilah, imigran asal Afghanistan

Editor: Mairi Nandarson
KOMPAS.com/Ronny Adolof Buol
Akta kelahiran dan ijasah SD milik Tahanan PBB . Anak imigran ini diberi nama Tahanan PBB dan Tahanan PBB Nomor Dua 

TRIBUNBATAM.id - Setelah viral seorang pemuda bernama Polisi, sekarang muncul lagi nama yang tak kalah unik.

Terjadi di Indonesia, seorang anak diberi nama Tahanan PBB oleh orangtuanya.

Bukan sebatas sebutan, nama tersebut juga tertulis di akte kelahiran serta ijazah sekolahnya.

Yang dimaksud PBB dari nama remaja tersebut adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pemberian nama ini bukan tanpa sebab.

Baca: ALAMAK! Dimarahi Ibunya, Gadis 8 Tahun Ini Bunuh Diri. Lompat dari Lantai 9 Apartemen

Baca: Diduga Warga Indonesia, Video Pria Terapung-apung di Laut Ini Hebohkan Malaysia

Baca: Apakah Micin Bikin “Lemot” Otak? Ini Penjelasan dari Pakarnya

Pasalnya, Tahanan PBB yang lahir pada 31 Agustus 2003 ini lahir dari pasangan Mohammad Yaqub dan Akilah.

Keduanya asal Afganistan, yang kini menghuni Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Manado.

Menurut Tahanan, yang ditemui di sela-sela aksi mogok makan sebagian penghuni Rudenim Manado, awalnya kedua orangtuanya ditahan di Rudenim Sumbawa.

Lalu pada 2010 dipindahkan ke Rudenim Manado.

"Adik saya juga bernama Tahanan PBB Nomor Dua. Sama seperti saya lahir di dalam sel atau penjara," ujar Tahanan yang masih berseragam sekolah itu, Rabu (29/11/2017) melansir Kompas.com

Inilah remaja usia 13 tahun bernama Tahanan PBB (KOMPAS.com/Ronny Adolof Buol)

Tahanan menjadi penghuni Rudenim Manado bersama 139 imigran lainnya yang bermasalah. 

Kebanyakan dari mereka adalah imigran asal Afganistan.

Selain itu berasal dari Sudan, Eritrea, Ethiopia, Somalia, Pakistan, Suriah dan Myanmar.

Kebanyakan dari mereka adalah pencari suaka.

Tahanan yang sudah sangat fasih berbahasa Indonesia dialek Manado itu kini bersekolah di SMP Negeri 2 Manado dan duduk di kelas 2.

Sewaktu sekolah dasar ditempuh di SDN 54 Manado.

Kakaknya sendiri mengikuti pendidikan di SMAN 4 Manado.

Walau memegang akta kelahiran yang dikeluarkan pemerintah Indonesia, namun Tahanan tidak mengaku sebagai orang Indonesia.

"Saya ingin menjadi tentara, walau tidak tahu harus bagaimana, karena saya terus dibilang sebagai tahanan PBB. Semoga ada keadilan ke depannya," harap Tahanan.

Soal lingkungan sekolah, dia mengaku tak ada kendala. Sebab teman-teman sekolahnya sering membantu. Tahanan bertekad walau statusnya tidak jelas, dia ingin giat belajar. (*)

Sumber: Kompas.com
Tags
Manado
PBB
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved