Wanita Ini Lahirkan Bayi yang Usianya 2 Tahun Lebih Muda Darinya. Kok Bisa? Begini Ceritanya

Benjamin adalah pria yang sejatinya tidak bisa menghamili pasangannya karena menderita cystic fibrosis atau fibrosis kistik.

Daily Mail
Tina dan bayinya, Emma 

Lalu, pada tanggal 25 November lalu, lahirlah Emma Wren, bayi yang dikandungnya sendiri, dari embrio tersebut.

Bahkan, Tina melahirkan bayi secara normal, tanpa obat atau bantuan persalinan lainnya.

Tina mengaku mendapat informasi dari seorang kawan tentang embrio tersebut sehingga mereka kemudian mendatangi EDC yang kebetulan berada di kotanya.

Namun ternyata, stok embrio yang ada usianya sudah sangat tua, sumbangan dari seorang wanita dari Virginia, 23 tahun lalu.

Tina mengakui terkejut ketika saat proses transfer, dia mengetahui berapa lama embrio tersebut telah dibekukan sangat lama.

"Jujur saja, saya benar-benar khawatir bahwa ini tidak akan berhasil," kata Tina.

"Saya tidak menginginkan sebuah rekor dunia, saya menginginkan bayi! Tapi Ben benar-benar tertarik dengan itu dan kemudian mencobanya," katanya.

"Saya sempat berkata (pada Ben), kamu tahu saya 25 ... saya dan dia (bayi) mungkin akan menjadi teman baik."

Tina dan Benjamin bertemu di gereja, lalu mereka menikah tujuh tahun yang lalu, saat Tina berusia 19 tahun dan Benjamin berusia 26 tahun.

Tina tidak peduli dengan kondisi Ben, bahkan ia tetap ingin memilki anak bersama Ben, bagaimanapun caranya.

Karena kesuburan seringkali tidak mungkin atau sangat rumit bagi penderita CF, mereka memutuskan untuk mengadopsi.

Mereka mulai dekat dengan anak-anak pada tahun 2015, dan mereka sangat nikmati, bisa merawat setengah lusin anak dalam satu tahun.

'Aku dan Ben sudah tahu sejak awal kami berpacaran bahwa jika kita akan memulai sebuah keluarga, kita tidak akan bisa memiliki anak sendiri. Kami telah berdamai dengan itu, kami bahagia dan gembira karena kami sangat menyukai anak-anak," katanya.

Setelah mendapat informasi tentang embrio pada Bulan Mei tahun yang sama, mereka terus membahasnya, mencari berbagai informasi. 

"Kami menonton setiap video, membaca setiap artikel ... sehingga kami menjadi paham. Namun, pada saat itu kami tetap pada keputusan untuk mengadopsi saja. Ini hal baru, sementara kami sudah lama berpikir tentang adopsi," katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved