Pernah Tidur Ketindihan? Ternyata Begini Penjelasan Medisnya
Kelumpuhan tidur adalah hasil dari disosiasi fase tidur kita. Kondisi ini biasanya terjadi saat kita akan tertidur atau baru terbangun
Blom juga menambahkan bahwa orang-orang yang tidur telentang, mengonsumsi alkohol, dan memiliki pola tidur yang beraturan memiliki kemungkinan "ketindihan" yang lebih tinggi.
Berdasarkan penemuan ini, Blom pun berpendapat bahwa "ketindihan" dapat menyebabkan masalah tertentu, misalnya kecemasan, sulit tidur, dan bahkan gangguan delusional atau penyakit jiwa yang serupa dengan skizofrenia.
Para peneliti juga menduga adanya keterkaitan "ketindihan" dengan kematian mendadak saat tidur. Namun, hal tersebut masih sulit dijelaskan sampai sekarang.
"Orang yang pernah mengalami 'ketindihan' sering melaporkan memiliki tingkat kecemasan yang luar biasa," kata Blom.
Banyak dari mereka memiliki perasaan bahwa mereka benar-benar akan mati ketika ketindihan, meskipun mereka tidak tahu apakah hal itu pernah terjadi atau tidak.
Menariknya, penelitian juga menemukan bahwa sosok makhluk yang menyebabkan ketindihan memiliki hubungan erat dengan latar belakang budaya seseorang.
"Semisal pasien dengan latar belakang Muslim sering berkata kepada saya bahwa mereka melihat 'ketindihan' sebagai bukti bahwa mereka dihantui oleh jin, roh tak terlihat yang diciptakan oleh Allah dari api tanpa asap," kata Blom.
Namun, tidak selalu makhluk khayalan dalam fenomena ini mengerikan.
"Saya baru saja berbicara dengan seorang gadis berusia 15 tahun yang sehat yang telah mengalami fenomena 'ketindihan'. Dia menemukan empat penguin mini yang makan di meja di dadanya, dan merasa lebih senang dan geli daripada takut," ujar Blom.(*)