Selama 2017, Puluhan Kecelakaan Laut Terjadi di Kepri dengan Ratusan Korban. Ini Datanya

Kecelakaan laut di Kepri selama tahun 2017 terbilang cukup tinggi dengan puluhan kasus dan ratusan korban.

TRIBUNBATAM.id/IST
Proses evakuasi awak KN Kalimasa oleh KN Sarotama yang terombang-ambing di lau sekitar selat Malaka. 

TRIBUNBATAM.ID, TANJUNGPINANG- Kecelakaan laut di Kepri selama tahun 2017 terbilang cukup tinggi.

Dari data yang disampaikan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Kelas I A Tanjungpinang, terdapat 35 kejadian kecelakaan laut di wilayah Kepri.

Berikut adalah sejumlah kasus yang ditangani BNPP selama tahun 2017:

1. 35 Kasus Kecelakaan Laut

Kepala Kantor BNPP Tanjungpinang Budi Cahyadi ‎mengatakan, dari 35 kecelakaan kapal, sebanyak 118 orang menjadi korban.

"Ada 118 orang korban, 19 meninggal dunia dan 19 lainya hilang atau belum ditemukan. Sedangkan 71 orang bisa diselamatkan dari kecelakaan yang terjadi," kata Budi kepada wartawan, Selasa (2/1/2018).

2. 10 Kasus Non Kecelakaan Laut

Selain kasus kecelakaan di laut, terdapat kasus dengan kategori kondisi membahayakan jiwa‎ manusia.

Kondisi membahayakan jiwa manusia atau kecelakaan di luar dari kegiatan pelayaran seperti jatuh ke sumur, orang memancing dengan sampan tanpa life jacket, dan pemancing di pelabuhan terjatuh.

Jumlahnya terdapat 10 kasus kejadian dengan total korban 11 orang.

Dari 11 korban tersebut, delapan di antaranya meninggal dunia dan dua selamat. Sedangkan satu orang hilang sampai sekarang.

"Masih banyak lainnya. Beberapa contohnya korban yang mengalami kecelakan saat mancing, masuk sumur dan masih ada beberapa contoh kasus lainya, " kata Eko Suprianto kepala Seksi operasi BNPP Tanjungpinang‎ menambahkan.

Menurutnya, angka kecelakaan masih tinggi di perairan Kepri.

Hal itu lantaran wilayah perbatasan dengan perlintasan jalur perairan internasional.

Kesibukan aktifitas perairan laut dan kurang maksimalnya pengamanan personal yang berada di kapal diduga menjadi penyebab utama korban meninggal.‎

"Nelayan juga berperan penting dalam memberikan informasi dan penyelamatan. Karena kebanyakan mereka nelayan yang tahu duluan adanya kecelakaan. Karena itu kita juga lakukan pelatihan kepada nelayan bagaimana cara penanganan kecelakaan laut," tutupnya.

Sementara untuk kasus bencana alam dan juga kecelakaan udara tahun 2017 tidak terjadi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved