Pembunuhan Deli Cinta Sihombing
Tak Percaya Pengakuan Pelaku, Ibunda Berharap Polisi Ungkap Percakapan Anaknya dengan Dedi
Deli Cinta ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan Center Raya Tanjunguncang, Kamis (21/12/2017 lalu dalam posisi kaki dan tangannya terikat
Laporan Tribun Batam Ian Sitanggang
TRIBUNBATAM,id. BATAM - Setelah pembeli handphone milik Deli Cinta Sihombing (32) diamankan Polsek Batuaji, keluarga berharap Polisi ungkap percakapan sebenarnya antara Deli dengan pembunuhnya, Dedi Purbianto (29).
Soalnya, pihak keluarga tidak percaya dengan pengakuan pelaku.
"Kita sudah membaca di media bahwa yang membeli HP samsung J5 milik anak saya sudah diamankan. Saya berharap percakapan anak saya dengan pelaku diungkap oleh polisi agar semuanya terang-benderang," kata Dorel Silalahi, ibunda dari Deli Cinta Sihombing, Rabu (3/1/2017).
Seperti diketahui, Deli Cinta ditemukan tewas di rumahnya, Perumahan Center Raya Tanjunguncang, Kamis (21/12/2017 lalu dalam posisi kaki dan tangannya terikat.
Baca: Usai Membunuh Deli Cinta, Dedi Purbianto Bawa Barang Milik Korban, Termasuk Mobil
Baca: BREAKINGNEWS: Pembeli HP Deli Cinta Diamankan Polsek Batuaji. Harganya Murah Jadi Saya Beli
Baca: Alfius Tak Terima Deli Cinta Dibunuh. Ia pun Sempat Kejar Tersangka Dedi Purbianto Usai Diekspos
Dua hari kemudian, Sabtu malam, polisi menangkap pelaku pembunuhan pelaku pembunuhan bernama Dedi Purbianto di kawasan Batam Centre, tepatnya dekat Sky Hotel.
Informasi yang diperoleh, pelaku bekerja sebagai bartender.
Kepada polisi Dedi juga mengaku seorang gigolo. ia membunuh korban karena tidak mau membayar jasa seks yang diberikan.
Dorel mengatakan, pikirannya belum tenang sampai saat ini, mengingat kematian putrinya yang begitu sadis, ditambah lagi kabar yang tidak mengenakkan di media.
"Saya memang akui, domba 10 ribu, bisa kita jaga, manusia satu orang sulit menjaganya. Meski begitu, saya percaya anak saya tidak melakukan seperti yang diberitakan media," kata Dorel.
Dorel mengakui selama ini anaknya selalu cerita padanya saat ada masalah dan persoalan yang dihadapinya.
"Bahkan di rumah Deli yang ada di Tanjunguncang, mereka membuat kamar saya di rumahnya agar saya bisa tinggal di rumah mereka," kata Dorel.

Dorel mengakui, menjelang meninggal, Deli Cinta memang bercerita mengenai keadaan keluarganya yang diterpa persoalan.
Kendati demikian, dalam keluarga, ada masalah adalah sesuatu yang wajar.
Bahkan anaknya tersebut setiap harinya selalu menemani dirinya berjualan di daerah Aviari.
"Jadi saya tahu persis seperti apa anak saya itu," kata Dorel.
Karena itu, Dorel berharap polisi bisa mengungkapkan percakapan anaknya dengan pelaku.
"Kalau yang dikatakannya itu benar, saya mungkin bisa terima. Tetapi kalau hanya pengakuan pelaku, saya tidak percaya," kata Dorel.
Seperti diberitakan sebelumnya, setelah membunuh Deli Cinta, Dedi membawa kabur harta korban, mulai dari televisi, handphone hingga mobil korban.
Mobil dan TV diamankan polisi di tempat kos pelaku di kawasan Windsor.
Sementara, HP korban dijual kepada seorang pria bernama Eno yang bekerja sebagai teknisi di daerah Legenda Malaka, Batam Centre.
Penada tersebut diamankan oleh Reskrim Polsek Batuaji, Jumat (29/12/2017) malam, setelah melakukan pengembangan terhadap kasus Deli.
Eno mengatakan, ia tidak tahu bahwa HP tersebut milik Deli.
"Saya mengenal Dedi. Waktu itu dia tawarkan HP Samsung J5. Saya tanya harganya. dia bilang Rp 2,5 juta," kata Eno.
Karena murah, Eno langsung membelinya karena Dedi bilang lagi butuh uang.
Setelah membeli HP tersebut, ia mengetahui Dedi ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan.
Namun Eno tidak pernah berpikir bahwa HP yang dibelinya dari Dedi adalah milik korban.