Hangout
Wisata Alam Sambil Mengenal Aneka Satwa dan Tumbuhan
Safari Lagoi bisa menjadi alternatif tempat liburan bersama keluarga. Selain bisa menikmati suasana asri juga bisa melihat aneka satwa.
Bisa Belajar Bikin Kompos
BERDIRI di tangga hendak turun ke lokasi Safari Lagoi, terbentang luas kebun sayur dan buah aneka macam, seperti kol, wortel, sawi, dan lainnya.
Ada juga kebun buah naga di sebelah kiri dan di sebalah kanan kebun papaya serta Kids Compost Factory.
Menurut Mas Candra, di Kids Compost Factory ini anak-anak bisa belajar membuat kompos. Biasanya anak-anak yang datang berombongan dari sekolah.
Hal ini sesuai tujuannya sebagai tempat menginformasikan dan mendidik masyarakat tentang perlunya melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati dan warisan alam yang melimpah di Indonesia.
Jadi di dalam Safari Lagoi ini juga ada Eco Village dengan lahan pertanian seluas 17 hektare. Di sini ditanami buah-buahan dan sayuran secara organik. Jadi selain melihat aneka hewan, pengunjung juga bisa melakukan tour eco farm untuk mengetahui tentang pertanian.
Awalnya sebelum ada hewan, sayuran dan buah di sini untuk dijual. Namun ketika sudah menjadi Safari Lagoi, buah-buahan dan sayuran diutamakan untuk makanan hewan yang dikonservasi di sana. Selain juga untuk dibuat rujak bagi pengunjung. (*)
Tempat Konservasi Aneka Hewan
SESUAI tujuannya sebagai tempat konservasi berbagai hewan yang diselamatkan dan terancam punah, di Safari Lagoi ini semua jenis hewannya minimal ada sepasang. Jadi nanti hewannya diharapkan akan berkembang biak. Satu di antaranya marmut yang awalnya sepasang, sekarang banyak banget anaknya yang lucu-lucu.
Kami menuju kadang aneka burung, ada burung kakak tua, burung bangkai dan elang jawa. Di sekitar kandang burung ada pohon murbei yang sedang berbuah.
Mas Candra memetiknya untuk kami dan rasanya manis asam seger. Sedangkan Fitry sibuk nanya ini itu dan dilayan dengan sabar oleh Mas Candra
Selanjutnya, kami menuju kandang komodo. Kandangnya luas dan dibuat sedemikian rupa. Keren banget dan bisa menjadi tempat foto-foto yang instagramable. Ada jembatan yang melintas di atasnya, jadi pengunjung bisa melihat komodo berjemur. Baru satu komodo yang masuk di sana karena yang satu lagi masih di karantina.
Fitry sudah tak sabar melihat kera besar alias orang utan. Kami menyusuri jalan yang disemen dengan rumput yang terawat di kiri kanan. Ada semacam danau atau kolam ikan yang membuat suasana di sana membuat betah berjalan di bawah cuaca yang lumayan panas siang itu.
Kandang orang utannya ternyata berbeda dari yang pernah saya lihat di kebun binatang di Bukittinggi, Sumatera Barat. Di sini kandangnya dikelilingi kolam yang berisi ikan. Orang utannya berada di tengah-tengah. Ada bangunan untuk hewan yang didatangkan dari Kalimatan ini untuk berteduh.
Cuaca mulai adem. Fitry yang semula merengek kecapekan berkeliling menjadi semangat. Apalagi saat diajak menuju tempat Gajah. Ada dua gajah bernama Rossi dan Vani. Fitry langsung heboh karena ia baru pertamakali melihat gajah secara langsung.
Kandang gajah hanya berupa lahan dengan pohon-pohon yang dipagari kayu. Kaki gajah sengaja dirantai untuk mengantisipasi pengunjung yang belum terbiasa. Apalagi Rossi dan Vanni termasuk hewan yang mudah suntuk.