Bocah Ini Lawan Kanker Sampai Adiknya Lahir. PESAN JELANG AJAL: Hanya Boleh Menangis 20 Menit

Hebatnya lagi, ia berjuang menahan sakit hanya untuk menunggu adik bungsunya lahir. Beberapa jam setelah memeluk sang adik, ia pun meninggal dunia.

Keluarga Cooper/DailyMail
Bailey Cooper mencium adiknya yang baru lahir, beberapa jam sebelum meninggal dunia 

Bahkan, yang membuat keluarga itu menjadi tergugu dan salah tingkah adalah ketika Bailey bersikeras menyusun daftar hadiah untuk merayakan Natal.

Ia mengatakan, selama menderita sakit, anaknya itu selalu dalam keadaan tersenyum, bahkan sampai ia meninggal dunia.

Mengetahui bahwa dia akan meninggal, Bailey telah merencanakan pemakamannya sendiri dan meminta agar semua tamu berpakaian superhero.

Sang ibunda mengatakan, Bailey sama sekali tidak memperlihatkan rasa sedih sebelum meninggal, bahkan selalu tersenyum.

Padahal, perasaan seluruh anggota keluarga terus berkecamuk dan ada yang menyelinap ke luar kamar hanya untuk menumpahkan tangis.

Detik-detik terakhir reuni keluarga sebelum Bailey meninggal

Sebelum meninggal, Bailey juga memberi pesan yang cukup menyentak kepada orangtuanya: “Anda hanya diperbolehkan menangis selama 20 menit. Setelah itu Anda harus mengurus Riley dan Millie."

“Pada pukul 11.45 pada malam Natal, kami berada di samping tempat tidurnya dan memegang jemarinya. Kami tahu itu tidak akan lama. Kami mengatakan kepadanya 'Sudah waktunya pergi ke Bailey’.”

Setelah itu Bailey menarik napas terakhirnya dan air matanya menetes. “Dia telah pergi dengan damai. '

Lee mengatakan, sepanjang hidupnya, Bailey adalah anak yang unik, bahkan seolah-olah memberikan tanda bahwa ia tidak akan hidup lama.

Ia selalu memaksa sesuatu yang ia maui dan mereka memberikan apa saja mainan diminta putra sulungnya itu.

Tapi anehnya, sebagian besar barang yang dia minta adalah hal-hal yang tidak pernah dia mainkan.

"Justru, mainan itu selalu disukai oleh Riley. Dia seakan memilih segalanya untuk Riley karena dia tahu dia tidak akan bermain dengan mainan itu.”

Bailey divonis menderita Limfoma Non-Hodgkin stadium 3 pada September 2016 setelah menjalani rangkaian tes.

Dokter berusaha mengobati kankernya dengan kemoterapi dan pengobatan steroid dan sedikit membaik.

Pada Bulan Februari 2017, Bailey kembali ke Sekolah Dasar Stoke Lodge di Patchway, Bristol, dan mendapat pemeriksaan rutin, termasuk MRI setiap tiga bulan sekali.
Tapi saat keluarga pergi berlibur di Devon, Juli lalu, mereka mendapat telepon dari rumah sakit bahwa penyakitnya kambuh lagi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved