HATI-HATI! Polisi Singapura Masih Gencar Lakukan Razia, Sudah Ratusan Orang Terjaring
Kepolisian Singapura terus menggencarkan razia di sejumlah tempat dan pemukiman, terutama sekali tempat hiburan malam.
Para tersangka, yang berusia antara 23 dan 50, diyakini terlibat dalam aktivitas yang tidak terkai, demikian diberitakan The Stomp, Senin (15/1/2018).
Dalam operasi tersebut, petugas dari Departemen Investigasi Kriminal (CID) dan enam Divisi Polisi melakukan penggerebekan yang terkoordinasi di berbagai lokasi di Singapura.
Razia dilakukan di hotel dan unit hunian di Geylang, Jurong West, Bukit Timah, Ang Mo Kio, Jalan Serangoon, Jalan Balestier, Woodlands, Sengkang, Tampines, Jalan Besar, Punggol, Changi, Jalan Havelock, Kim Keat Close dan Boon Lay Place.
Tidak hanya memeriksa identita, polisi juga memeriksa barang bawaan semua orang yang dicurigai, termasuk ponsel dan kamera mereka dalam operasi sepekan yang berakhir pada 12 Januari.
Selama operasi yang dilakukan oleh Divisi Polisi Tanglin dan Divisi Penegakan Biro Narkotika Pusat pada tanggal 11 Januari pukul 11 malam, tiga gerai hiburan umum di Cuppage Plaza ditemukan telah melanggar persyaratan perizinan hiburan publik.
Dalam rilisnya, kepolisian mengatakan akan"terus bekerjasama dengan masyarakat terkait informasi yang mencurigakan”.
Pada 9 dan 10 Januari lalu, kepolisian juga menyisir gerai hiburan umum dan panti pijat yang terletak di sepanjang Jalan Besar dan Little India.
Sebanyak 17 wanita berusia antara 21 dan 43 tahun yang memberikan layanan seksual dan bekerja secara ilegal sebagai pemijat ditangkap.
Di antara mereka disebutkan warga negara asing, namun tidak disebutkan asal negara mereka.
Tiga panti pijat juga disegel karena beroperasi tanpa izin.
Selain itu, 11 wanita asing yang bekerja secara ilegal di tempat hiburan malam juga ditangkap.
Tidak hanya kepada pekerja ilegal, pemilik tempat hiburasn malam dan panti pijat tersebut juga ditangkap.
Pada November lalu, CID bekerjasama dengan Bea dan Cukai, otoritas kesehatan (HSA) Imigrasi, dan biro narkotika (CNB), juga menyasar sejumlah hotel dan jalan raya di kawasan Geylang