Cerita Petugas Puskesmas Temukan 2 Rangka Manusia di Rumah Nenek Hatijah. Gara-gara Bisikan Gaib

"Dua jenazah itu disimpan di rumah hingga menjadi kerangka, yang diyakini jenazah itu nantinya hidup kembali," ujarnya

Editor: Mairi Nandarson
TRIBUN JABAR
Dua kerangka manusia ditemukan di sebuah rumah di Cimahi, Jawa Barat, Selasa (30/1/2018) 

Ketika kain yang menutupi dua orang yang telah meninggal tersebut dibuka, diketahui 2 orang tersebut telah meninggal dan telah menjadi kerangka.

Penemuan ini berawal dari kunjungan pegawai Puskesmas Melong Asih, Zaki Rahman, untuk melakukan pendataan.

Zaki Rahman (42), mengaku kaget saat masuk rumah dan membuka kain sarung yang menutupi dua kerangka manusia di rumah milik Neneng Hatijah (74) itu.

Zaki merupakan seorang pegawai Puskesmas Melong Asih yang melakukan pendataan kesehatan ke rumah milik Neneng.

"Di dalam rumah itu kondisinya sangat berantakan dan bau tidak sedap, serta ada dua orang dewasa yang ternyata anak ke dua dan anak ke tiga Neneng," ujar Zaki Rahman saat ditemui dilokasi kejadian, Selasa (30/1/2018).

Zaki mengatakan, ketika kain sarung dibuka ada kerangka manusia dengan posisi telentang, tak lama dari itu, Zaki dan Ketua RT langsung melaporkan penemuan tersebut ke Polsek Cimahi Selatan.

Ketua RW 17, Rino Margayu menambahkan, diketahui nama kedua kerangka manusia itu Nanung Sobana (85) dan Hera Sri Herawati (50) yang tercatat sebagai warganya.

"Sejak 20 tahun mereka sudah tinggal disini, tapi sudah lama saya tidak melihat orang yang sudah meninggal itu," ujar Rino.

Ia mengatakan terakhir melihat Nanung Sobana (85) sebelum lebaran tahun 2017 dan hingga saat ini belum pernah bertemu dengan warganya tersebut.

Bahkan kata dia, sebelum lebaran tahun 2017 itu, Nanung sempat menghadiri sebuah acara dan biasa berkomunikasi dengan warga.

"Saya juga kaget, seharusnya kalau dapat info seperti ini harus langsung cepat bertindak," katanya.

Perlu otopsi

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan kasus terungkapnya dua kerangka tulang tubuh manusia di Cimahi perlu diotopsi untuk memastikan ada atau tidaknya tindak pidana.

"Aturannya memang harus otopsi, tapi kami masih fokus penyelidikan di lokasi kejadian saja dengan memeriksa keluarga, ada tiga orang, dua perempuan dan satu laki-laki," ujar Agung di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Selasa (30/1).

Hanya saja, otopsi atau tidak terhadap dua kerangka itu tergantung dari kesediaan keluarga dari dua kerangka tubuh manusia yang disemayamkan di dalam rumah tersebut.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved