Baru Abis Magrib Sempat Jumpa, Bilang Sama Dia, Adek yang Kuat, Ya. Ternyata. . .
Saya baru saja tiba di rumah, dapat kabar seperti ini. Kaget, nggak percaya saya, ternyata sampai di sini sudah di ruang jenazah
Laporan Tribun Batam, Endra Kaputra
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Achmad Alizar, salah satu korban kecelakaan di depan Hotel Evitel, Seraya, Batam, Kamis pekan lalu, hanya bertahan empat hari.
Alizar menghembuskan nafas terakhirnya, Senin (12/2/2018) malam di RS Budi Kemuliaan Batam, tempat ia bekerja.
Arizal (24), menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 20.31 WIB.
Baca: BREAKING NEWS. 4 Hari Bertahan, Korban Kecelakaan di Seraya Akhirnya Meninggal Dunia
Baca: KECELAKAAN Beruntun di Depan Hotel Evitel Seraya, Rush Remuk dan Libatkan 4 Motor
Baca: Kecelakaan Beruntun di Seraya - Suasana Prosesi Pernikahan Iwan Berubah Jadi Haru
Baca: 5 Fakta Kecelakaan di Pertigaan Seraya Kamis Sore Lalu. Naas di Hari Pernikahan dan Ulang Tahun
Suasana duka terlihat di kamar mayat RSBK. Selain keluarga korban, rekan-rekannya juga terlihat berkumpul dengan suasana sedih.
Tantenya terlihat menangis atas kepergian keponakannya ini.
Kesedihan yang dirasakan wanita berjilbab hitam ini sangat dalam lantaran baru saja bertemu Arizal sehabis magrib tadi.
"Saya itu habis magrib tadi sempat jumpa di ruangan, dia masih keadaan koma. Saya sempat bilang, Adek yang kuat ya, Adek pasti kuat. Saya baru saja tiba di rumah, dapat kabar seperti ini. Kaget, nggak percaya saya, ternyata sampai di sini sudah di ruang jenazah," katanya sambil menangis.
Jenazah Arizal rencananya akan diterbangkan ke Lampung esok hari karena seluruh keluarga Arizal ada di sana.
"Besok harus di bawa ke Lampung, orangtuanya di Lampung soalnya, dia merantau di sini. Besok berangkat dari Batam pukul 09.30 WIB pagi," ujarnya.
TRIBUNBATAM.ID sempat mendengar tantenya menelpon orangtunya yang bernama Manurul, meminta agar sabar atas kepergian anaknya.
"Bapak yang sabar, jangan panik, dan aneh-aneh. Aku yang urus di sini sama si Tom. Berdoa di sana, ya," ujar wanita itu.
Sejumlah keluarga, dan sahabat dekat korban membacakan surat Yasin di ruang jenazah tersebut.
Tampak pula sejumlah anggota kepolisian Satlantas mendatangi ruang jenazah dan bertemu keluarga Arizal.
Keluarga juga meminta untuk membuat surat pernyataan pertanggungjawaban kepada pengendara mobil Toyota Rush berwarna putih yang menabrak.
"Kami maunya buat surat pernyataan bermaterai, untuk meyakinkan. Pengendara yang menabrak itu bertanggung jawab sepenuhnya," ujarnya.
Arizal yang sempat dioperasi usai kejadian kecelakaan dan kemudian mengalami koma sejak kecelakaan tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, keluarga dan sahabat dekat masih berada di ruang jenazah RSBK.
