Sopir Bus Maut Tanjakan Emen yang Tewaskan 27 Orang Ungkap 3 Fakta-Fakta Mengejutkan
Pengakuan sopir bus maut yang kecelakaan dan menewasakan puluhan korban di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, memang tak disangka.
TRIBUNBATAM.ID- Pengakuan sopir bus maut yang kecelakaan dan menewasakan puluhan korban di Tanjakan Emen, Subang, Jawa Barat, memang tak disangka.
Amirudin diketahui mengendarai bus bernomor polisi F 7959 AA membawa rombongan koperasi simpan pinjang yang berasal dari daerah Tangerang.
Amin yang belakangan diketahui beralamat di Bogor itu dikabarkan tidak mengalami luka serius.
Namun, puluhan penumpangnya meninggal dunia saat bus yang dikendarainya itu hilang kendali.
Baca: Mama Mama Derai Air Mata di Pemakaman Massal Puluhan Korban Kecelakaan Bus Tanjakan Eman
Baca: 5 Hal Terkait Kecelakaan di Tanjakan Emen. Musrifah Gemetaran: Ya Allah Itu Teman Saya Semua
Baca: Kecelakaan Maut di Subang! Korban Meninggal Bertambah Jadi 27 Orang. Ini Identitasnya!
Data yang diterima TribunnewsBogor.com, korban tewas sebanyak 27 orang.
Dari 27 orang tersebut, satu diantaranya diduga pengendara motor yang juga ikut menjadi korban dalam insiden kecelakaan maut yang terjadi pada Sabtu (10/2/2018) sore itu.
Polisi berhasil mengungkap fakta baru yang diperoleh dari Aminudin sang sopir maut tersebut.
1. Sopir Tahu Ada yang Tidak Beres
Rupanya Amirudin sudah mengetahui jika ada yang tidak beres dengan kendaraan yang dibawanya.
Dia menyadari kondisi kendaraannya dalam keadaan tidak normal.
Dilansir dari Tribun Jabar, Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara, kecelakaan ini disebabkan bus bernomor polisi F 7959 AA itu mengalami rem blong.
Sopir bernama Amirudin telah diperiksa polisi.
Baca: YA TUHAN! Sepekan 2 Pesawat Rusia Jatuh, dari Jet Tempur sampai Pesawat Sipil. Semua Orang Tewas
Amir mengaku sudah menyampaikan ke pihak manajemen PO (Perusahaan Otobus Premium Passion), terkait masalah rem tersebut.
Amir sempat menghentikan bus, di sebuah rumah makan untuk mengecek kendaraan.
2. Sudah minta ganti mobil tapi tak digubris
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, karena tahu kendaraannya tidak normal, sopir pun telah meminta manajemen yang mengganti dengan armada lain.
"Sang sopir sudah menyampaikan minta ganti mobil karena merasa sudah ada masalah di rem bus tersebut," ujar Prahoro.
Namun, berdasarkan keterangan Amir kepada penyidik kepolisian, keluhannya itu tidak mendapatkan respon dari pihak manajemen.
"Tapi tak direspon oleh manajemen. Terus mekaniknya menyampaikan itu bisa diakali. Ternyata ada kebocoran di selangnya," ujarnya.
Keterangan itu, akan didalami pihak kepolisian.
Baca: Sri Mulyani Raih Menteri Terbaik di Dunia. Warganet Justru Tanya Kemiskinan Turun 40 % dari Mana?
Pihak manajemen akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
"Yah nanti kita periksa semuanya siapa saja kemungkinan jadi tersangka. Sopir sudah dimintai keterangan dan statusnya tersangka," ujar Prahoro.
3. Masalah turunan 2 km
Menurut Prahoro, sang sopir mengatakan, tak ada masalah saat memberangkatkan bus sampai ke Lembang.
"Tidak masalah pas berangkat. Masalahnya ada di Lembang mau balik. Kondisinya dari titik keberangkatan ke lokasi kejadian itu turunan sepanjang dua kilometer," ujar Prahoro. (tribunjabar/Damanhuri)